Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog dari Griffifth University Australia Dicky Budiman menyebutkan bahwa varian Omicron memiliki 500% daya tular lebih tinggi dibanding virus corona asli, yakni SARS COV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada penghujung 2019.
"Kalau diibaratkan varian Delta yang memiliki 100 persen daya tular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500% atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Keberadaan varian Omicron sendiri telah dilaporkan ke WHO dan menunjukkan penyebaran sangat cepat di Afrika Selatan. Karena memiliki potensi penularan hingga mencapai 500%, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengklasifikan varian Omicron ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
Pengkategorian varian baru Omicron langsung menjadi VoC, lanjut Dicky, menandakan bahwa kondisi munculnya varian B.1.1.529 tersebut ini sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan.
Baca Juga: Cegah varian Omicron dengan tidak pulang kampung
Melansir indonesiabaik.id, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang varian Omicron.
Fakta Varian Omicron
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November 2021 telah menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan. Namun, para peneliti dari Afrika Selatan dan seluruh dunia masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap karakteristik varian Omicron.
1. Tingkat Penularan
Belum dapat dipastikan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain, termasuk Delta.
Baca Juga: Varian omicron diprediksi dapat mengubah arah pandemi Covid-19