Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perdana Menteri Inggris David Cameron berencana melakukan kunjungan ke Indonesia pada Senin (27/7) ini. Turut serta dalam rombongan tersebut, sekitar 30 petinggi perusahaan di sektor infastrukur, energi, finansial, serta teknologi asal negera tersebut.
Moazzam Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia mengatakan, Indonesia menjadi negera pertama yang dikunjungi perdana menteri pasca pelaksanaan pemilu pada Mei silam. "Ini mengindikasikan pentingnya posisi Indonesia, dan yang nanti akan dibicarakan tentang energi, perubahan iklim dunia, infrastruktur, dan ekonomi global," kata dia, dalam keterangan pers di kantornya, Minggu (26/7).
Oleh karena itu, dalam rombongan akan turut serta para direksi perusahaan yang berminat berinvestasi di Indonesia. Adapun di antaranya yaitu, Presidet Airbus Group UK Paul Kahn, Group Chairman Arup Gregory Hodkinson, Chairman Lloyd's of London Jhon Nelson, serta Managing Director Oxford Products Andrew Hammond.
Group Chief Executive Officer Aviva Mark Wilson, Chief Executive Bango Ray Anderson, CE dan Co founder Blockchain Peter Smith, Director Concrete Canvas William Crawford, serta CEO Eartport Hank Uberoi.
Menurut Moazzam, kunjungan ke Tanah Air ini juga bertujuan untuk melihat konsep pengembangan maritim. Sehingga, hal tersebut bisa memperkuat kerjasama Indonesia-Inggris yang selama ini sudah terjalin.
"Kita juga akan membicarakan tentang regulasi dan iklim bisnis di Indonesia, agar dapat meyakinkan banyak investor di Indonesia," kata dia. Sayangnya, Moazzam tidak mau menyebut potensi investasi yang bisa didatangkan dengan pelaksanaan kunjungan tersebut.
Terkait pengembangan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah, Perdana Menteri David Cameron juga ingin tahu proyek-proyek yang akan digarap ke depannya, misalnya kebutuhan pengadaan satelit. "Kami juga ingin lihat bagaimana Presiden Jokowi punya ambisi mengenai pengembangan infrastruktur skema kerjasama public ptivate patnertship (PPP)," jelas Moazzam.
Selain membawa misi bisnis, pertemuan Jokowi dan Cameron juga akan menyentuh isu terorisme, khususnya terkait ISIS. Sebab, Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi sasaran untuk perekrutan relawan ISIS.
Moazzam bilang, sedikitnya terdapat 500 orang relawan ISIS asal Indonesia. "Kami juga akan sedikiy membahas tentang terorisme dan ekstrimis ISIS, karena ini akan menjadi masalah bersama," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News