Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia menyatakan, ada 2.600 pelapor utang luar negeri korporasi non-bank. Sebanyak 200 di antaranya, menguasai 70% total korporasi non-bank tersebut.
Berdasarkan data statistik utang luar negeri swasta kategori kelompok peminjam korporasi nonbank, utang korporasi nonbank per Oktober 2014 mencapai US$ 129,26 miliar. Hitung-hitungan saja, porsi 200 korporasi nonbank yang mencakup 70% adalah setara dengan US$ 90,48 miliar.
"Utang luar negeri korporasi nonbank mencakup perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," jelas Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia, Hendy Sulistyowati di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (8/1).
Utang korporasi nonbank terus mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, utang korporasi nonbank pada Oktober 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 10,30%. Utang luar negeri korporasi nonbank pada Oktober 2013 adalah sebesar US$ 117,18 miliar.
Sementara itu, jika dibandingkan secara year to date, maka pertumbuhan utang luar negeri korporasi nonbank tumbuh sebesar 9,63%. Jumlah utang korporasi non-bank per Desember 2013 adalah sebesar US$ 117,90 miliar.
Bank Indonesia merinci, jumlah utang luar negeri swasta per Oktober 2014 adalah sebesar US$ 161,29 miliar. Ini artinya, utang korporasi nonbank memiliki porsi sebesar 80,14% terhadap total utang luar negeri swasta.
Utang luar negeri swasta per Oktober 2014 tumbuh 15,05% dibandingkan dengan posisi utang luar negeri swasta per Oktober 2013 yang sebesar US$ 140,19 miliar. Sementara itu, pertumbuhan utang luar negeri swasta secara year to date tumbuh sebesar 13,29% jika dibandingkan dengan posisi utang luar negeri swasta per Desember 2013 yang mencapai US$ 142,36 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News