kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

2 Kasus Varian Omicron di Indonesia Alami Gejala Sedang, Ini Penyebabnya


Senin, 10 Januari 2022 / 23:15 WIB
2 Kasus Varian Omicron di Indonesia Alami Gejala Sedang, Ini Penyebabnya


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Senin (10/1), Indonesia mengonfirmasi 414 kasus varian Omicron. Dua kasus di antaranya mengalami gejala sedang. Ini penyebabnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mayoritas kasus varian Omicron di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. 

Sebagian besar dari pelaku perjalanan tersebut datang dari Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

Menurut Budi, ada dua pasien masuk kategori sedang atau membutuhkan perawatan dengan oksigen. Kedua pasien ini masing-masing berusia 58 tahun dan 47 tahun, memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Terus Menanjak, Jangan Sampai Gelombang Ketiga Terjadi

“Sebanyak 114 orang atau sekitar 26 persen sudah sembuh, termasuk dua orang yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan oksigen, sehingga mereka bisa kembali ke rumah," katanya, dikutip dari laman setkab.go.id, Senin (10/1).

"Jadi kesimpulannya, memang, walaupun Omicron cepat transmisinya, relatif lebih ringan dari severity atau keparahannya,” ujar Budi.

Karena itu, menteri kesehatan menekankan, agar masyarakat tidak usah panik tapi tetap waspada dalam menghadapi varian Omicron.

“Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan, walaupun naiknya cepat tapi gelombang Omicron turunnya pun cepat," ungkap dia. 

"Yang penting, jangan lupa jaga prokes (protokol kesehatan), disiplin juga melakukan surveilans, dan yang paling penting percepat vaksinasi rekan-rekan kita, keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×