Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (24/6/2025).
Ke-11 WNI itu tiba di bandara pada pukul 17.44 WIB dan langsung diarahkan ke ruang imigrasi. Petugas langsung mengecek dokumen perjalanan para WNI tersebut.
Selanjutnya, para WNI itu diarahkan ke Bea Cukai untuk melakukan pemeriksaan IMEI.
Setelah sejumlah prosedur administratif tersebut rampung, para WNI baru diperbolehkan pulang.
Baca Juga: 115 WNI di Iran Bakal Segera Dievakuasi ke Azerbaijan dengan Bus
Adapun kedatangan 11 WNI ini disambut oleh beberapa pejabat, seperti Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Amerika dan Eropa, Vitto R. Tahar; Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Pasifik, Oseania, dan Afrika, Parimeng; Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Multilateral, Adi Winarso; dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Andi Rahmianto.
Salah satu WNI yang dipulangkan adalah Sultan Fatoni (43). Fatoni sudah tiga tahun tinggal di Iran, tepatnya di Masyhad, bersama keluarganya.
Fatoni bercerita, perjalanan pulang dari Iran ke Tanah Air membutuhkan waktu kurang lebih enam hari.
Fatoni juga bercerita, dirinya bersedia dievakuasi karena situasi di Iran kian memanas.
"Karena banyak drone katanya. Dievakuasi bersama mahasiswa lain, sama anak dan istri," kata dia.
Diketahui, 11 WNI ini dievakuasi akibat eskalasi konflik antara Israel melawan Iran, ditambah campur tangan Amerika Serikat yang membuat situasi semakin memanas.
Baca Juga: WNI Ungkap Momen Mencekam di Bunker saat Serangan Udara Israel Mengguncang Iran
Meskipun begitu, tidak semua WNI bersedia dievakuasi dari Iran. Dari 380 WNI, hanya 97 WNI yang bersedia dievakuasi.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, mengatakan, dari 97 WNI itu sebagian sudah berada di Baku akan dipulangkan secara bertahap menggunakan pesawat komersial.
"Yang jelas dari 380 WNI yang ada di Iran tidak semuanya mau dievakuasi, karena itu evakuasi perjalanan, katakan dari Teheran ke Baku, Azerbaijan ke utara, itu 16 jam dengan darat. Baru dari situ dievakuasi dengan pesawat komersial oleh Kementerian Luar Negeri kembali ke Indonesia," ujar Lodewijk di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.
Selanjutnya: Asing Net Sell Jumbo Saat IHSG Rebound, Cek Saham yang Banyak Dijual, Selasa (24/6)
Menarik Dibaca: Musim Liburan, Gangguan Perjalanan Whoosh Akibat Layang-Layang Meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News