kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

100 ton beras disiapkan untuk pengungsi Rokatenda


Senin, 12 Agustus 2013 / 06:37 WIB
100 ton beras disiapkan untuk pengungsi Rokatenda
ILUSTRASI. IPC TPK kembali dipercaya melayani rute baru Internasional yang dibuka oleh Meratus Line.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BORONG. Tim penanggulangan Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencara Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Sikka sudah menyiapkan 100 ton beras di Lokasi Pengungsi untuk menanggulangi warga masyarakat Pulau Palue yang terkena musibah letusan Gunung Rokatenda, Sabtu (10/8/2013) kemarin.

Selain itu, 10.000 makanan siap saji sudah berada di lokasi pengungsi di Pulau Palue untuk memberikan makanan kepada ribuan pengungsi.

Demikian dijelaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Propinsi Nusa Tenggara Timur, Tini Tadeus saat dihubungi dari Manggarai Timur, Minggu (11/8/2013).

Tadeus menjelaskan, sebanyak 10.000 paket makanan siap saji ini setara dengan Rp 1,6 miliar belum termasuk beras yang siap di lokasi pengungsi.

Selain itu, Tadeus menjelaskan, dua anak yakni Lenga (5) dan Pio (7) yang diterjang lahar panas pada Sabtu (10/8/2013) saat terjadi letusan gunung Rokatenda hingga Minggu (11/8/2013) masih hilang dan tim penanggulangan yang sudah diterjunkan ke Pulau Palue masih terus melakukan pencarian disekitar Pulau Palue.

Sementara itu, tiga orang yang tewas akibat diterjang lahar panas sudah ditemukan oleh tim evakuasi yang sudah diterjukan di lokasi Letusan Gunung Rokatenda.

"Hingga Minggu (11/8/2013) tim terus berada di Pulau Palue untuk memberikan pertolongan atau melakukan evakuasi kepada warga pengungsi dari Pulau Palue," jelas Tadeus. (Markus Makur/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×