Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin sinovac kembali tiba pada hari ini. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan, pada kedatangan hari ini setidaknya terdapat 10 juta bahan baku vaksin covid-19 atau bulk vaksin dari Sinovac.
"Alhamdulillah hari ini kita kedatangan lagi 10 juta bulk vaksin," ujar Oscar dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (20/6).
Dengan kedatangan tersebut, ujar Oscar, hingga saat ini sudah ada sejumlah 90 juta dosis bulk vaksin Sinovac yang sudah tiba untuk diproduksi menjadi vaksin covid-19.
Ia mengatakan, pemerintah selalu hadir dalam rangka mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin covid-19. Upaya-upaya itu dilakukan dalam rangka penyediaan vaksin melalui berbagai pendekatan seperti pendekatan bilateral, multilateral, maupun pendekatan lainnya.
Baca Juga: Kandidat vaksin Covid-19 dari Kuba, Soberana 2, tunjukkan efektivitas hingga 62%
"Alhamdulillah tentunya dengan adanya kedatangan ini kita terus berupaya untuk dapat melakukan distribusi dan melakukan vaksinasi agar berjalan dengan baik dan kita jamin," terang dia.
Oscar menegaskan, vaksin yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan adalah vaksin yang sudah teruji dari aspek-aspek keamanan, efikasi, maupun dari mutunya. Hal ini ditandai dengan adanya penerbitan emergency use authorization (EUA) atau izin edar dari vaksin tersebut. "Mudah-mudahan tentunya sekali lagi sampai saat ini kita sudah melakukan upaya-upaya percepatan vaksinasi ini," ucap dia.
Meski sudah ada upaya percepatan vaksinasi, pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan memakai masker. "Semoga kita semua selalu dalam lindungan maha kuasa dan pandemi ini terus selalu kita dapat kita kendalikan," tutur Oscar.
Sebagai informasi, hingga saat ini tercatat telah ada 94,5 juta bulk vaksin Sinovac, 8.228.000 vaksin Astrazeneca, dan 2 juta vaksin Sinopharm. Total setidaknya ada 104.728.400 bulk vaksin covid-19 yang telah diterima Indonesia hingga saat ini.
Selanjutnya: Ini lima hal tentang Varian Delta yang mendominasi infeksi virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News