kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyerapan belanja modal APBN 2018 masih seret


Minggu, 23 September 2018 / 10:21 WIB
Penyerapan belanja modal APBN 2018 masih seret
ILUSTRASI. Kemkeu buka rekrutmen CPNS


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja modal untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 masih belum separuh target. Hingga  Agustus 2018 realisasi belanja modal baru sebesar Rp 70,7 triliun atau sekitar 34,7% dari pagu di APBN 2018. 

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan, belanja modal seret lantaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  mengusulkan kegiatan pembangunan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. "Usulan kegiatan pembangunan yang sifatnya bukan hanya setahun sedikit membuat kecepatan (penyerapan) tidak terlalu tinggi sesuai harapan kita," jelasnya.

Meski masih seret, presentase penyerapan belanja modal tahun  2018 sedikit lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2017.

Sekedar informasi, pada APBN 2017 pagu belanja modal sebesar Rp 224,7 triliun, sedangkan tahun ini sebesar Rp 203,9 triliun atau ada penurunan pagu anggaran belanja modal sebanyak Rp 20.8 triliun. Sedangkan penyerapan belanja modal hingga Agustus  2017 sebesar 33,4%. 

"Pagu belanja modal tahun ini lebih rendah, sehingga persentase penyerapan lebih tinggi dari tahun lalu, artinya ada peningkatan tapi tidak signifikan," jelas  Askolani di Kementerian Keuangan, Jumat (21/9).

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga hadir dalam konferensi pers tentang APBN 2018 tersebut mengatakan, belanja modal tidak dapat dibandingkan dengan belanja barang atau belanja pegawai. "Nature belanja modal itu multiyears, beda dengan belanja pegawai yang memang bayar gaji satu tahun dibagi 12," ungkap Sri Mulyani.

Kata Sri Mulyani, seretnya penyerapan belanja modal ini tidak perlu dikhawatirkan. Selain pola belanja yang sifatnya multiyears atau tidak rutin dengan nominal yang sama, belanja modal lebih rumit dari belanja barang.

Sri Mulyani menegaskan, hal terpenting dari belanja modal adalah kualitasnya yang diukur dari jumlah aset terbentuk serta pemeliharaannya. "Titik beratkan dari perencanaan, eksekusi hingga pemeliharaan. Itu yang kita lihat dari belanja modal," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×