Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan rumah hunian tetap korban gempa dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng) lanjut hingga 2020.
Saat ini pembangunan rumah sementara sudah selesai dilakukan. Lelang proyek pembangunan sejumlah rumah untuk hunian tetap pun telah dilakukan.
"Kita sekarang sedang melelang 1.600 rumah hunian tetap," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/9).
Baca Juga: Transisi pasca bencana di Sulteng dan NTB diperpanjang hingga Desember
Lelang pembangunan rumah untuk hunian tetap pun akan dilakukan tahun 2020. Danis bilang paket yang akan dilelang untuk 2020 sebanyak 2.000 unit rumah hunian tetap.
Pembangunan rumah di Sulteng terdapat dua jenis. Pertama adalah pembangunan di tempat terdampak gempa dan kedua relokasi wilayah baru mengingat adanya likuifaksi.
"Kalau di Palu ada yang relokasi ada yang di tempat, kalau di tempat dikasih uang seperti di Lombok," terang Danis.
Baca Juga: Kementan: Nilai ekspor pertanian Jawa Tengah tumbuh 19% menjadi Rp 2,51 triliun
Selain pembangunan perumahan untuk hunian tetap, Kementerian PUPR juga masih mengerjakan sejumlah proyek di kawasan gempa Sulteng. Antara lain perbaikan saluran irigasi, pembangunan jembatan Palu IV, serta penyediaan air bersih.
Kementerian PUPR juga membangun tanggul laut. Saat ini proyek tanggul laut tersebut sudah masuk dalam tahap perencanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
