kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,78   -4,24   -0.47%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendagri Tito minta pemda percepat realisasi belanja daerah


Kamis, 22 Oktober 2020 / 17:32 WIB
Mendagri Tito minta pemda percepat realisasi belanja daerah
ILUSTRASI. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah mempercepat realisasi belanja daerah.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi belanja daerah. Tito menyoroti realisasi belanja daerah yang masih rendah padahal tinggal tersisa kurang lebih dua setengah bulan menuju akhir tahun.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri hingga 30 september 2020, rata-rata nasional belanja pemerintah provinsi baru mencapai 54,93%. Sedangkan, rata-rata nasional pemerintah kabupaten/kota baru mencapai 50,6%.

“Ini berarti apa, uangnya kemana kalau enggak dibelanjakan meskipun variasi. Ada (daerah) yang tinggi ada (daerah) yang sangat rendah sekali,” kata Tito, Kamis (22/10).

Baca Juga: Cegah penyebaran Covid-19, Mendagri sarankan masyarakat di zona merah tidak mudik

Oleh karena itu, Tito mendorong kepala daerah untuk segera merealisasikan belanja daerahnya untuk program-program yang dibutuhkan masyarakat di tengah kondisi pandemi covid-19. Hal ini juga untuk mengerek pertumbuhan ekonomi dan menjaga tingkat inflasi.

“Saya mohon kiranya dalam waktu yang masih kurang lebih dua bulan ini dari kami sebagai pembina pengawas kami akan melakukan evaluasi mingguan, mana saja daerah yang belanjanya rendah kita akan dorong. Kalau memang susah didorong terpaksa Irjen kemendagri akan turun untuk mengecek kemana dana ini, kenapa ngga turun, kenapa realisasinya rendah sekali,” ujar dia.

Tito mengatakan, pemerintah pusat telah menggulirkan berbagai insentif, dukungan dan dorongan untuk membantu daerah. Ia mendorong pemda untuk melakukan inovasi dan kreasi agar pendapatan daerah terjaga dan tidak jauh dari target masing-masing APBD.

“Di tengah situasi seperti ini, kita harus tetap menjaga agar harga tetap stabil. Stabilisasi harga akan sangat berpengaruh, akan sangat tergantung dari demand dan supply,” ujar Tito.

Selanjutnya: Jangan melancong ke Puncak atau Bandung saat libur panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×