kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog: Bisa muncul kluster baru jika tempat wisata dibuka


Kamis, 21 Mei 2020 / 10:39 WIB
Epidemiolog: Bisa muncul kluster baru jika tempat wisata dibuka
ILUSTRASI. Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyemprotkan cairan disinfektan di candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/3/2020). Beberapa tempat wisata di Indonesia akan kembali dibuka di masa pandemi ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tempat wisata di Indonesia akan kembali dibuka di masa pandemi ini. Dilansir Antara, Senin (18/5), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) akan membuka kembali operasional taman wisata candi beserta fasilitasnya.

Pembukaan tempat wisata di atas rencananya akan dilakukan pada Juni 2020, tepatnya 8 Juni, setelah ditutup selama kurang lebih 3 bulan. Nantinya akan diterapkan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah pusat, khususnya Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Mereka mengklaim siap menuju the new normal pariwisata. "Dengan telah diterapkannya the new normal pariwisata diharapkan dapat membangun kepercayaan wisatawan, sehingga dunia pariwisata dan perekonomian di kawasan ini dapat bangkit kembali," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono kepada Antara, Selasa (19/5).

Baca Juga: Luncurkan virtual piknik, Travalal bidik konsumen yang bosan di rumah

Saat dikonfirmasi terkait pembukaan sejumlah tempat wisata tersebut, epidemiolog Indonesia kandidat doktor pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman memaparkan, dalam masa pandemi lokasi wisata bukan prioritas untuk dibuka. Cenderung berbahaya.

"Saya melihat belum tepat untuk situasi saat ini. Berbahaya, karena berpotensi terjadinya penularan dan timbul kluster baru," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (20/5). Jika sudah bisa dibuka, hal pertama yang bisa dibuka setelah memasuki masa new normal adalah kantor, bukan tempat wisata.

Menurutnya, pengendalian pandemi harus diutamakan daripada lainnya. Meski alasannya untuk membuka kembali perekonomian, menurutnya itu tidak tepat. "Ini (membuka kembali perekonomian) yang salah kaprah. Prinsipnya lebih baik bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian. Mencegah lebih baik dari mengobati," ujarnya.

Baca Juga: Online travel agen Agoda.com PHK 1.500 karyawan

Menanggulangi pandemi itu adalah untuk memprioritaskan kesehatan masyarakat. Adapun pelonggaran terhadap kegiatan ekonomi dapat dilakukan sesuai fase-fase dan indikator epidemiologi yang dibuat dan disepakati.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×