kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bikin pusat biodiversity, pemerintah butuh Rp 15 T


Rabu, 29 September 2010 / 16:34 WIB
Bikin pusat biodiversity, pemerintah butuh Rp 15 T


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can

BOGOR. Kementerian Kehutanan berencana menjadikan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sebagai pusat keanekaragaman hayati (biodiversity) terbesar di Asia. Untuk mewujudkan rencana itu, pemerintah akan menggandeng pihak swasta.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, untuk membangun kawasan hutan hujan pegunungan terluas di Jawa Barat itu dibutuhkan biaya sebesar Rp 15 juta per hektare. Jadi, jika dipukul rata untuk sekitar 100.000 hektare, dibutuhkan biaya sebesar Rp 15 triliun. Asal tahu saja, Taman Nasional Gunung Halimun berukuran 113.357 hektare. Kawasan ini merupakan daerah tangkapan air bagi lebih dari 115 sungai di daerah aliran sungai Ciberang dan Cisadane.

Zulkifli bilang, kocek pemerintah tak cukup untuk mewujudkan rencana itu. Dia bilang, pemerintah hanya bisa mendanai sebesar Rp 500 miliar. Karena itu, dia berharap bantuan dari para pemangku kepentingan. "Bisa dari mana-mana, bantuan perusahaan-perusahaan berupa penananaman pohon misalnya," ujarnya di sela-sela kunjungan kerja ke TNGHS, Rabu (29/9).

Untuk mewujudkan rencana ini, Kementerian Kehutanan sudah mulai menerbitkan vila yang ada di kawasan tersebut. Hari ini, setidaknya sudah ada 12 pemilik vila yang menyerahkannya kepada Kementerian Kehutanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×