kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suryadharma Ali dipersilakan hadir di Rapimnas PPP


Sabtu, 19 April 2014 / 14:50 WIB
Suryadharma Ali dipersilakan hadir di Rapimnas PPP
ILUSTRASI. Tingkatkan Akses Belajar Anak Usia Dini, Enuma Libatkan 100 Guru di Papua Barat


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Politisi PPP Emron Pangkapi dan Muchammad Romahurmuziy mempersilakan ketua umum partainya, Suryadharma Ali, hadir di Rapimnas yang digelar di kantor DPP PPP, Sabtu (19/4/2014) malam ini.

"Kami harapkan Ketum akan datang untuk mempertemukan perbedaan pendapat," kata Sekjen PPP Romachurmuziy di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro No 60, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2014).

Menurut Romi--sapaan Romahurmuziy--kehadiran Suryadharma Ali di Rapimnas diharapkan bisa menjadi bagian untuk mencari solusi atas kisruh di internal partai.

Emron mengatakan, pihaknya telah mengundang Suryadharma Ali untuk menghadiri Rapimnas malam ini. Namun ia mengaku tidak tahu apakah Suryadharma Ali akan memenuhi undangan itu.

Menurutnya, Rampimnas malam ini akan dihadiri para pengurus, ketua DPW dan para ketua majelis partai. Adapun tema Rapimnas yakni 'Merangkai Islah Menuju Berkah'.

Adapun agenda pada Rapimnas malam ini akan membahas evaluasi terhadap Pileg 2014, evaluasi dinamika internal atas adanya pemecatan sejumlah fungsionaris dan dinamika politik eksternal termasuk tentang koalisi PPP dan Partai Gerindra.

"Termasuk rencana koalisi partai," jelas Emron.

Diberitakan, PPP mengalami konflik di antara para pengurus partainya diawali raihan suara partai dari Pileg 9 April 2014 yang tidak maksimal.

Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, menilai salah satu penyebab keadaan itu karena langkah salah kaprah ketua umum partainya, Suryadharma Ali, yang justru menghadiri acara kampanye Partai Gerindra di SUGBK Jakarta pada 23 Maret 2014 lalu.

Ia menilai apa yang dilakukan Suryadharma Ali itu adalah melanggar hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Bandung 9 Februari 2014.

Mukernas PPP di Bandung pada 9 Februari 2014 memutuskan, SDA sebagai capres dari PPP. Ada enam nama bakal cawapres yang muncul saat itu untuk mendampingi Suryadharma Ali, seperti Joko Widodo, Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, dan tidak ada nama Prabowo Subianto. Adapun penjajakan koalisi kepada parpol lain dilakukan usai Pileg 9 April 2014.

Menurut Emron, seharusnya saat para pengurus dan kader PPP 'berperang' di masa Pileg untuk mendapatkan suara partai, SDA selaku capres partai melakukan penjajakan dengan 7 bakal cawapres sebagaimana hasil Mukernas Bandung.

Wakil Ketua Umum PPP Soharso Manoarfo dan lima Ketua DPW PPP tingkat provinsi yang menyuarakan hal yang sama berupa mosi tidak percaya pada kepemimpinan Suryadharma Ali justru dipecat oleh orang nomor satu partainya itu. Mereka dianggap melanggar AD/ART partai karena dianggap berupaya melakukan pemakzulan terhadap ketua umum.

Terkini, Suryadharma Ali juga menggeser Muchammad Romahurmuziy dari posisi Sekjen PPP. Namun, Romi langsung menolak rotasi posisinya itu karena dianggap prosesnya tidak sah sesuai AD/ART partai alias cacat.

Belum selesai konflik dengan jajaran pengurus partainya, Suryadharma Ali mengambil keputusan mencengangkan berupa koalisi PPP dengan Partai Gerindra dan dukungan pencapresan Prabowo Subianto.

Namun, para pengurus yang dipecat melakukan penolakan dan perlawanan dengan menggelar Rapimnas di kantor PPP yang akan dilakukan pada malam ini. (Abdul Qodir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×