kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Sri Mulyani: Ekonomi 2018 minimal tumbuh 5,18%


Selasa, 05 Juni 2018 / 12:00 WIB
Sri Mulyani: Ekonomi 2018 minimal tumbuh 5,18%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan semakin mini. Kementerian Keuangan (Kemkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2018 paling sedikit tumbuh 5,18% setelah sebelumnya memproyeksi minimal tumbuh 5,17%. Proyeksi ini lebih tinggi daripada proyeksi Bank Indonesia (BI) yang minimal tumbuh 5,1% di 2018.

“Dengan kondisi yang kami evaluasi hingga Juni, Kemkeu lihat bahwa range 2018 ini 5,18-5,4%. Ini disebabkan karena faktor-faktor dari sisi demand ada pergerakan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR RI, Selasa (5/6)

Ia mengatakan, dari sisi konsumsi rumah tangga yang pada kuartal I-2018 tumbuh 4,95% memang masih harus diperhatikan. Terutama konsumsi kalangan menengah atas. Sebab, kalangan bawah mendapat banyak program dari pemerintah sehingga 40% masyarakat terbawah bisa meningkat konsumsinya.

“Kalau konsumsi rumah tangga tetap di bawah 5%, maka pertumbuhan ekonomi akan mencapai lebih rendah dari 5,2% yaitu 5,18%,” jelasnya.

Sementara, dari sisi investasi, Sri Mulyani memperkirakan bahwa tahun ini bisa bertahan untuk tumbuh di atas 7%. Bila ini terjaga, “Maka kita akan dapat pertumbuhan ekonomi 5,2-5,4%. range kami 7,27%- 7,54% untuk pertumbuhan investasi,” ujarnya.

Ia melihat, peningkatan investasi dari sektor swasta terutama manufaktur yang punya keterkaitan ke sektor kimia dan makanan minuman masih akan robust.

Sementara itu, dari sisi ekspor, Sri Mulyani mengatakan pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 6,57%-7,18% pada tahun ini. Oleh karena itu, pertumbuhan ekspor di kuartal I yang bisa mencapai 7% harus dipertahankan di tengah adanya risiko dari perdagangan global.

“Tentu tantangan kami bagaimana perluas dan pertahankan pangsa ekspor, memperbanyak ekspot, dan diversifikasi produk. Di ekonomi global hari ini, bahkan di G7 yang percaya growth berdasarkan perdagangan dan globalisasi mengalami perpecahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×