kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: AFAS, perbankan domestik lebih mudah masuk ke negara ASEAN


Kamis, 26 April 2018 / 14:19 WIB
Sri Mulyani: AFAS, perbankan domestik lebih mudah masuk ke negara ASEAN
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini, Kamis (26/4), mengesahkan mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Protocol to Implement the Sixth Package of Commitment on Financial Services under the ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) atau yang dikenal sebagai RUU Protokol ke-6 Jasa Keuangan AFAS.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap, pengesahan ini dapat memperlebar jaringan keuangan perbankan nasional.

"Salah satu penyebab rendahnya penetrasi perbankan nasional di pasar global adalah berbagai ketentuan dan persyaratan yang dipandang menyulitkan dari negara-negara di mana perbankan nasional berminat untuk melakukan ekspansi," kata Sri di rapat paripurna DPR, Kamis (26/4).

Ia melanjutkan, melalui Protokol ke-6 yang dilandasi prinsip kesetaraan, bakal ada sejumlah kemudahan bagi perbankan domestik untuk masuk ke negara ASEAN yang dimulai dengan Malaysia.

Seperti diketahui, Protokol ke-6 sebelumnya telah ditandatangani pada Maret 2015 oleh menteri keuangan di kawasan ASEAN bagi sembilan negara di kawasan tersebut. Indonesia sebelumnya menjadi negara satu-satunya di ASEAN yang belum meratifikasi. Sedangkan negara lainnya sudah mulai membahas protokol ke-7.

Dus, melalui pengesahan ini, pemerintah bakal menjalin komunikasi dengan otoritas negara mitra untuk memfasilitasi perbankan nasional masuk ke pasar Asean.

Tak hanya itu, untuk semakin mendukung iklim pertumbuhan, Sri meyakini Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga berkomitmen menyusun kebijakan dan aturan yang bisa memfasilitasi bertumbuhnya industri jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×