kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skenario kompensasi untuk kenaikan harga BBM


Kamis, 30 Oktober 2014 / 20:11 WIB
Skenario kompensasi untuk kenaikan harga BBM
ILUSTRASI. Promo JSM Indomaret Periode 17-21 Mei 2023.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintahan Jokowi akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini. Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan kompensasi kenaikan harga bagi masyarakat kurang mampu.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bentuk kompensasi tidak lagi berupa bantuan sosial yang sifatnya tunai. Pemerintah akan membuat uang elektronik atau e-money.

Dana ini e-money ini akan menggunakan media ponsel. Menurut Bambang, penetrasi ponsel di Indonesia yang sangat tinggi bahkan sampai ke pelosok desa akan memudahkan penyaluran kompensasi. Uang yang terdapat dalam e-money ini bisa dikirim melalui ponsel dan pencairannya bisa dilakukan di kantor pos terdekat. Sederhananya adalah rekening ponsel.

Selain dicairkan di kantor pos, salah satu pilihan pemerintah adalah e-money hanya bisa dibelanjakan ke tempat tertentu. Misalnya food voucher di Amerika. Voucher ini hanya bisa dilakukan untuk membeli makanan. 

Tentang apa yang menjadi pilihan pemerintah untuk strategi e-money sendiri, Bambang belum bisa memberikan jawaban.

Selain soal e-money, yang dipersiapkan pemerintah sebagai kompensasi BBM adalah Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat. Bambang menjelaskan, misanya dalam satu keluarga dengan bapak ibu dan dua anak. Si bapak akan mendapat kartu keluarga sejahtera yang sifatnya menjaga daya beli.

Untuk anaknya akan mendapat kartu Indonesia Pintar. "Jadi ketika datang ke sekolah, tunjukkan kartu Indonesia pintar maka uang sekolahnya gratis," ujar Bambang, Kamis (30/10). Selain itu, dengan kartu Indonesia sehat seluruh anggota keluarga bisa pergi berobat ke rumah sakit dengan pembayaran gratis seperti layaknya Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS).

Kartu Indonesia pintar dan sehat itu nantinya akan didata berdasarkan nama dan alamat dengan jumlah rumah tangga sekitar 15 juta. Sayangnya, berapa jumlah dana kompensasi BBM yang akan diberikan per rumah tangga, Bambang masih menutup rapat.

Yang pasti, dari dana kompensasi BBM dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang sebesar Rp 5 triliun akan digunakan secara penuh oleh pemerintah. Dana Rp 5 triliun akan digunakan untuk kompensasi kenaikan berupa e-money, kartu indonesia pintar dan sehat tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×