kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skema KUR revitalisasi penggilingan padi ditargetkan rampung pekan depan


Rabu, 11 April 2018 / 15:00 WIB
Skema KUR revitalisasi penggilingan padi ditargetkan rampung pekan depan
ILUSTRASI. TARGET PRODUKSI PADI 2018


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menyusun skema kredit usaha rakyat (KUR) dalam rangka bantuan revitalisasi fasilitas pengeringan gabah. Diharapkan, skema tersebut dapat selesai di minggu depan agar bisa langsung dieksekusi oleh para petani.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, setidaknya ada sudah ada beberapa gambaran bagaimana pemerintah akan menyalurkan KUR revitalisasi ini kepada petani.

Skema itu di antaranya, KUR ini setidaknya akan diperuntukkan bagi penggiling gabah yang berukuran kecil yakni dengan kapasitas 10-15 ton per harinya. Kemudian, soal pembayaran KUR pun diusulkan per waktu panen. Menurut Sutarto, pembayaran ideal KUR itu setidaknya per enam bulan sekali.

"Jadi dalam setahun pembayarannya dua kali, tiga bulan panen dan tiga bulan istirahat untuk bunganya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan sebesar 7%," ungkapnya, Rabu (11/4).

Hal tersebut pun juga diakui oleh pihak bank agar meminimalisasi potensi gagal bayar. "Kalau bukan masa panen kan, tidak ada aktivitas, sehingga ini yang perlu diatur juga agar skema pembayarannya mengikuti masa panen," tambah Direktur Kredit Mikro dan Ritel Bank BRI, Priyastomo di kesempatan yang lain.

Sementara terkait pengusulan anggaran hingga Rp 7 triliun diakui kedua belah pihak belum dibahas lebih lanjut. Namun yang pasti dalam beberapa hari ke depan akan mematangkan skema ini. Sehingga, minggu depan peraturan ini sudah bisa dikeluarkan Kemenko Perekonomian dalam bentuk Peraturan Menteri dan langsung bisa diserap oleh para penggiling.

Pasalnya, diakui Perpradi saat ini memang yang menjadi permasalahan utama penggiling adalah tidak adanya alat pengering. Adapun selama ini penggiling hanya memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan padinya. Sehingga ke depan, dengan adanya KUR khusus alat pengering ini diharapkan kualitas padi bisa jauh lebih baik dan dapat dijual dengan harga tinggi.

Sutarto pun menargetkan, dengan adanya mesin pengering ini bisa menaikkan redemen gabah dari 63% menjadi 65%. Dengan demikian, diakui Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti KUR ini bisa menguntungkan Bulog karena memperoleh dukungan tambahan serapan beras.

"Nah ini kan 4 stakeholder yang bisa memperoleh keuntungan semua secara teoretis. Artinya hanya butuh konsistensi dalam disiplin skema yang ada. Hari ini belum ada skema yang tepat. Pak menko janji dalam seminggu sudah disiapkan skemanya," tutup Djarot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×