kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Diperkirakan Bakal Terus Menguat hingga Akhir Tahun, Ini Pendorongnya


Sabtu, 04 Mei 2024 / 10:00 WIB
Rupiah Diperkirakan Bakal Terus Menguat hingga Akhir Tahun, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan terus menguat hingga akhir tahun.(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan terus menguat hingga akhir tahun.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini, penguatan nilai tukar rupiah akan terus berlangsung sampai akhir tahun.

Ini sudah terlihat dari dinamika di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di mana tenor 1 bulan sudah mengarah ke kisaran Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

"BI meyakini bahwa nilai tukar rupiah menguat ke Rp 16.000 per dolar AS dan kemudian ke Rp 15.800 per dolar AS," ujar Perry dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/5).

Baca Juga: Rupah Menguat dalam Sepekan, Bagaimana Nasibnya pada Minggu Depan?

Menurutnya, ada empat faktor yang menopang penguatan rupiah. Pertama, kenaikan suku bunga acuan BI rate maupun bunga Sekuritas Bank Indonesia (SRBI) akan menarik arus modal asing.

Kedua, kembalinya arus modal asing. Perry bilang, pada pekan terakhir April 2024, investor asing sudah membukukan net inflow.

"Pada pekan keempat Apri, SRBI sudah masuk Rp 4,5 triliun. Pada 3 hari pertama Mei ini, SRBI juga inflow Rp 1,58 triliun. Bahkan Surat Berharga Negara (SBN) pada 3 hari pertama Mei ini sudah inflow Rp 3,75 triliun," kata Perry.

Baca Juga: Terdapat Aliran Modal Asing Masuk Rp 3,06 Triliun Pada 29 April Hingga 2 Mei 2024

Ketiga adalah prospek ekonomi Indonesia yang semakin menguat. Perry memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 masih akan berada di atas 5% serta inflasi yag masih di dalam kisaran 2,5% plus minus 1%.

"Dan yang keempat tentu saja komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan KSSK," terang Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×