kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rep. Guinea-Indonesia kerja sama di pertambangan


Kamis, 15 Juni 2017 / 18:21 WIB
Rep. Guinea-Indonesia kerja sama di pertambangan


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertemuan Menteri Negara Investasi dan Public Private Partnership Republik Guinea, Ibrahima Kassory Fofana dengan Menko Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta (14/6) membicarakan kerja sama kedua negara di bidang pertambangan.

Selain itu juga dibicarakan soal peningkatan kerja sama antara negara-negara Asia Afrika melalui rencana pembentukan Intergovernment Forum Dialog antar negara negara kaya mineral terutama bauksit pada akhir tahun ini.

Intergovernment Forum Dialog akan membahas pertukaran informasi tentang kebijakan pertambangan, produksi dan ekspor, pengelolaan ramah lingkungan, infrastruktur serta kerja sama perdagangan dan investasi.

Chairman Asia Africa Business Alliance, Didie Soewondho mengatakan, Menko Bidang Kemaritiman menyambut baik dan mendukung rencana pembentukan Forum Dialog tersebut. Selanjutnya Luhut menyatakan Forum Dialog tersebut akan menjadi sangat penting bagi kemajuan negara negara Asia Afrika.

“Sudah saatnya negara-negara kaya mineral Asia Afrika bergabung, meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pembangunan smelter seperti yang telah dikerjakan Indonesia melalui kebijakan yang diputuskan oleh Presiden Joko Widodo,” katanya melalui siaran tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (15/6).

Asal tahu saja, Republic Guinea adalah negara kaya mineral khususnya bauksit, emas, biji besi. Sebanyak 30% cadangan bauksit dunia terdapat di Guinea. Negara tersebut berkeinginan untuk bekerja sama dengan Indonesia yang pengelolaan pertambangan dan industrinya telah berjalan dan terintegrasi dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×