kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,98   5,63   0.61%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses konstruksi 3 proyek infrastruktur ditunda


Selasa, 20 Maret 2012 / 19:37 WIB
Proses konstruksi 3 proyek infrastruktur ditunda
ILUSTRASI. Pentingnya Aksi 5M. KONTAN/Baihaki/19/03/2021


Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Proses konstruksi tiga proyek infrastruktur yang semula ditargetkan pada awal Maret, terpaksa ditunda. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) belum mendapatkan persetujuan pinjaman dari China sebesar US$ 3 30 juta.

Ketiga proyek infrastruktur yang dibiayai dari dana pinjaman China tersebut yaitu, ruas tol Medan-Kualanamu dengan nilai pinjaman US$ 137 juta. Lalu, ruas jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawu (Cisumdawu) sebesar US$ 100 juta, dan pembangunan jembatan Sei Tayan di Kalimantan senilai US$ 93 juta.

Taufik Widjayanto, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengutarakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses persetujuan pinjaman dari China. Ini lantaran, pihak China Exim Bank yang merupakan perwakilan dari pemerintah China masih meminta berbagai macam kelengkapan dokumen terkait proyek maupun anggaran sebelum memberikan persetujuan.

“Target kami sebetulnya bulan ini bisa mulai pengerjaan konstruksi, tapi masih ada dokumen yang diminta. Tapi, kelengkapannya sudah sampai di China Exim Bank, kami tinggal menunggu, mudah-mudahan bisa segera disetujui,” Kata Taufik, di Jakarta, Selasa (20/3).

Menurut Taufik, jika China telah memberi persetujuan pemberian pinjaman, maka proses pembangunan konstruksi itu dapat segera dilaksanakan tanpa harus melalui prosedur ke Kementerian Keuangan lagi.

Djoko Murjanto, Dirjen Bina Marga Kementerian PU menambahkan, proses konstruksi tiga proyek tersebut masih belum dapat dilaksanakan hingga saat ini. Menurutnya, hal ini terjadi karena pinjaman dari pemerintah China berbeda dari negara lainnya, "karena mereka terlebih dahulu harus menentukan siapa pemenang kontrak yang ditawarkan. Setelah pemenang didapat, barulah berlanjut ke penandatangan pinjaman, yang dilanjutkan dengan proses konstruksi," ungkapnya, di Jakarta, Selasa (20/3).

Sebelumnya, pemerintah telah menyatakan kontraktor BUMN, Hutama Kaya, sebagai pemenang dan untuk bekerja sama dengan dua kontraktor China CHEC CSEC menggarap proyek tol Medan-Kualanamu. Nilai investasi untuk proyek ini yaitu US$ 152,22 juta, di mana US$ 137 juta berasal dari pinjaman China dan US$ 15,22 juta berasal dari dana APBN.

Proses konstruksi Medan-Kualanamu diperkirakan memakan waktu 24 bulan, sehingga diharapkan proses pengerjaan fisiknya selesai pada akhir pertengahan 2014.

Sementara, Shanghai Corp bersama dua kontraktor BUMN, yaitu PT Wijaka Karya dan PT Waskita Karya memenangkan proyek jalan tol Cilenyi-Sumedang-Dawu (Cisumdawu) tahap I yang mendapatkan pinjaman US$ 100 juta dengan dana pendamping APBN US$ 11,11 juta. Waktu pengerjaan proyek ini sekitar 18 bulan sehingga diharapkan proses pengerjaan fisiknya rampung di akhir 2013.

Sedangkan proyek jembatan Sei Tayan sepanjang 1,4 km yang dimenangkan oleh kontraktor China Road and Bridge Coorporation dan PT Wijaya Karya, mendapatkan pinjaman sebesar US$93 juta. Butuh waktu 900 hari untuk menyelesaikan pembangunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×