kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prediksi konsumsi rumah tangga Q3 tumbuh lambat


Senin, 09 Oktober 2017 / 20:17 WIB
Prediksi konsumsi rumah tangga Q3 tumbuh lambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh melambat dibanding kuartal sebelumnya. Bahkan, konsumsi rumah tangga tiga bulan ketiga 2017 juga tumbuh melambat dibanding kuartal yang sama tahun 2016.

Hal itu berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). "Rata-rata pertumbuhan tahunan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli hingga September 2017 diperkirakan sebesar 0,4% year on year (YoY)," bunyi laporan tersebut yang dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Senin (9/10).

Sementara IPR kuartal kedua 2017 tumbuh jauh lebih tinggi sebesar 4,9% YoY dan kuartal ketiga 2016 tumbuh 9,4% YoY.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal kedua 2017 sebesar 4,95% YoY. Sementara konsumsi rumah tangga di kuartal ketiga 2016 tumbuh 5,01% YoY.

Dengan demikian, BI memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal ketiga akan berada di bawah angka 4,95% YoY.

Sebelumnya, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pihaknya melihat permintaan domestik mulai membaik. Terutama karena membaiknya penjualan ritel dan penjualan barang-barang tahan lama.

Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini berada di kisaran 5,1%-5,2%. Selain perbaikan konsumsi rumah tangga, ekonomi kuartal ketiga tahun ini akan didorong oleh investasi nonbangunan terutama pada industri berbasis ekspor komoditas.

Selain itu, sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta industri pengolahan. Perbaikan ekonomi juga didukung oleh perbaikan konsumsi pemerintah di tiga bulan ketiga di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×