kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PKS tawarkan program untuk memperbaiki pendidikan


Rabu, 22 Januari 2014 / 18:44 WIB
PKS tawarkan program untuk memperbaiki pendidikan
ILUSTRASI. Mp3 Juice Terbaru September 2022: Cara Convert Video ke Format Audio dengan Mudah


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Salah satu anggota Fraksi PKS di Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nurhasan Zaidi, menilai, kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih jauh dari harapan. Terkait hal itu, PKS menawarkan sejumlah program.

Pertama, memperbaiki kemampuan guru. Solusinya, PKS menawarkan program penambahan jumlah lembaga pelatihan guru. Dengan memperbanyak jumlah lembaga pelatihan, diharapkan kemampuan guru bisa bertambah.

"Dengan begitu, program sertifikasi yang selama ini dijaalankan oleh pemerintahan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak perlu dilanjutkan," jelasnya. Menurutnya, program sertifikasi guru hanya sebatas formalitas saja. Sebab, tidak berdasarkan metode penilaian yang tepat dan dilakukan hanya sekali.

"Ini kan tidak adil, di mana muridnya ada ujian berkala sedangkan gurunya tidak," ujar Nurhasan, Rabu (22/1) kepada KONTAN.

Masalah lain yang menjadi prioritas PKS dalam hal pendidikan adalah soal penyusunan kurikulum. Selama ini, penyusunan kurikulum dipandang seperti melakukan coba-coba. Misalnya saja, dalam metode Ujian NAsional (UN) yang menuai berbagai masalah. Serta penggunaan sistem RSBI yang juga tidak tepat. Padahal, penerapan kurikulum harus sangat serius tidak bisa coba-coba.

Sementara itu, anggota Fraksi PKS lainnya, Raihan Iskandar bilang PKS juga berkomitmen untuk mengoptimalkan anggaran untuk pendidikan yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 20%. Selama ini, penyaluran anggaran itu belum optimal, terutama untuk pembangunan fasilitas pendidikan seperti bangunan sekolah yang berkualitas di daerah.

Begitupun dengan pemberian beasiswa untuk siswa miskin. "Sejauh ini, implementasinya masih banyak terjadi kebocoran. Banyak siswa yang ternyata tidak berhak, malah mendapatkan beasiswa. Oleh karenanya, PKS siap merancang sistem pembagian beasiswa yang tepat sasaran," tegas Raihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×