Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah membidik pendanaan infrastruktur dari tiga pemodal besar dunia; ADB, IDB dan China. Mereka akan segera menyiapkan daftar infrastruktur yang akan mereka tawarkan untuk para pemodal tersebut.
Luhut Pandjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, untuk China, pemerintah menawarkan proyek terintegrasi di Bitung, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara. Sementara itu untuk lembaga keuangan lain, proyek yang akan ditawarkan didetailkan akhir pekan ini.
"Jumat jam 10.00 di Menko Kemaritiman, setelah itu akan jelas proyeknya," katanya di Komplek Istana Bogor, Senin (22/5).
Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengatakan, bidikan investasi diarahkan kepada para pemodal tersebut karena mereka telah menyatakan, mendukung pengembangan infrastruktur, termasuk yang dilakukan Indonesia. "KTT OBOR tekankan pembangunan infrastruktur, ADB juga nyatakan akan investasi di infrastruktur," katanya.
Sri yakin, tawaran investasi infrastruktur yang disodorkan oleh Indonesia akan diminati. Keyakinan tersebut didasarkannya pada banyak alasan.
Pertama, kondisi ekonomi Indonesia yang sampai saat ini masih bagus dan menjanjikan. Kedua, hadiah kenaikan peringkat investasi yang diberikan pemeringkat Standard and Poor akhir pekan lalu yang akan semakin menarik minat investor.
Serta ketiga, perbaikan transparansi pengelolaan anggaran pemerintah yang tercermin dari hasil Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2016 yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dari BPK.
"Semua cocok dengan apa yang mereka inginkan dalam investasi," katanya.
Walaupun yakin, Sri mengatakan, pemerintah tidak akan serampangan dalam menawarkan proyek infrastruktur. Pemerintah akan tetap berpedoman, investasi pembangunan infrastruktur dan industri harus tetap inklusif, bisa menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Pantau detail
Jokowi sementara itu memerintahkan agar selain menyiapkan daftar proyek yang akan ditawarkan untuk juga memantau minat dan rencana investasi dari investo secara detail agar investasi tersebut bisa terlaksana, terutama investasi yang berasal dari luar.
Dia juga memerintahkan para menterinya untuk terus memperbaiki hal- hal kecil yang selama ini menjadi batu sandungan dan membuat investor enggan investasi di Indonesia.
Jokowi mengatakan, tidak ingin peluang besar tersebut sirna dan terbuang percuma. Menurutnya, peluang- peluang tersebut hanya akan datang sekali saja dan tidak akan pernah datang lagi.
"Ikuti satu per satu secara detail jangan sampai yang sudah masuk tinggal pelaksanaan gagal gara-gara penanganan akhir yang tidak baik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News