kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan mengkorporasikan petani


Selasa, 12 September 2017 / 21:27 WIB
Pemerintah akan mengkorporasikan petani


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan berupaya agar kehidupan dan kesejahteraan petani membaik. Langkah ini akan dilakukan dengan mengkorporasikan petani ke dalam satu wadah berbentuk gabungan kelompok petani besar.

Dalam wadah tersebut, nantinya petani akan ditata, dibukakan akses permodalan dari bank. Amran Sulaiman, Menteri Pertanian mengatakan, wadah tersebut nantinya akan berbentuk koperasi. Gabungan tersebut dalam waktu dekat ini akan dibentuk di beberapa daerah penghasil produk pertanian.

"Mengenai detailnya akan seperti apa, ini akan dirancang, mudah- mudahan tahun depan bisa jalan," katanya usai Rapat Terbatas tentang Mengkorporasikan Petani di Komplek Istana Negara, Selasa (12/9).

Suprajarto, Dirut BRI mengatakan, bank siap mendukung rencana pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dengan skema korporasi petani tersebut. Tapi catatannya, manajemen dan pertanggungjawaban korporasi tani nantinya jelas.

Untuk itulah, dia menyarankan korporasi petani tersebut nantinya bisa dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa. "Supaya ada powernya, supaya ada juga kejelasan pertanggungan jawab," katanya.

Presiden Joko Widodo ingin kesejahteraan petani diperbaiki. Oleh karena itulah, dalam Rapat Terbatas tentang Mengkorporasikan Petani di kantornya, Selasa (12/9) dia memerintahkan kepada menterinya untuk tidak hanya fokus kepada budidaya petani saja.

Dia meminta agar jajarannya juga memberikan perhatian kepada bisnisnya. Pada proses tersebut, Jokowi menilai, keuntungan besar justru akan didapat petani ketimbang diproses produksinya.

"Inilah paradigma yang harus diubah, jangan terlalu berkutat pada sektor budidayanya saja; benih, pupuk, insektisida, supaya petani bisa mendapatkan keuntungan yang besar," katanya.

Jokowi mengatakan, mudah untuk bisa mewujudkan itu semua. Apalagi menurutnya, untuk mendorong keterlibatan petani dalam proses agrobisnis tidak dibutuhkan biaya besar. "Memiliki penggilingan modern iitu tidak mahal, apalagi kalau disokong perbankan," katanya.

Jokowi meminta jajarannya untuk memfasilitasi petani dalam mewujudkan upaya tersebut. "Supaya mereka memiliki penggilingan modern, memiliki kemasan juga yang langsung berada di satu lokasi, kemasan yang modern, industri pengolahan pascapanen. Proses bisnis, agrobisnis seperti inilah yang sebetulnya akan memberikan nilai tambah yang besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×