kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan fisik 6 kawasan industri mulai dikebut


Jumat, 28 Agustus 2015 / 12:05 WIB
Pembangunan fisik 6 kawasan industri mulai dikebut


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pemerintah terus merealisasikan pembangunan fasilitas fisik di sejumlah kawasan industri di luar Pulau Jawa.

Pada tahun depan, dana yang disiapkan untuk pembangunan kawasan industri tersebut mencapai Rp 420 miliar, lebih rendah dari anggaran 2015 sebesar Rp 967 miliar.

Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono bilang, dana Rp 420 miliar ini akan dipakai untuk membiayai pembangunan fasilitas penunjang di kawasan industri, seperti drainase, jalan poros, gedung pengelola, politeknik, dan pengolahan limbah atau waste treatment plant (WTP).

Pada tahun ini, dari alokasi angaran sebesar Rp 967 miliar, realisasi penyerapannya hingga Juli 2015 masih di bawah 10%.

Imam beralasan, rendahnya serapan anggaran tahun ini karena sejumlah pengadaan masih proses lelang.

Selain itu, sebanyak Rp 350 miliar anggaran 2015 tidak akan terserap karena terkendala pengadaan lahan dan kepastian pasokan gas.

"Anggaran tahun depan Rp 420 miliar masih usulan pagu indikatif di RAPBN 2016," kata Imam, Rabu (26/8).

Dari 14 kawasan industri yang akan dibangun di luar Pulau Jawa, enam diantaranya akan dibangun tahun depan.

Contohnya, di kawasan industri Bitung, Sulawesi Utara, dan kawasan industri Palu, Sulawesi Tengah, akan dibangun jalan poros, jalan lingkungan, serta WTP.

Pemerintah juga menaikkan kapasitas gedung politeknik di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Selain itu, dibangun jalan akses ke pelabuhan dan gedung pengelola di kawasan industri Halmahera Timur, Maluku Utara, danĀ  pembangunan politeknik di kawasan industri Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Hingga lima tahun ke depan, pemerintah akan mengalokasikan anggaran senilai Rp 6,7 triliun untuk mengembangkan 14 kawasan industri baru itu.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pengembangan kawasan industri di luar Jawa sangat penting untuk pemerataan ekonomi.

"Karena itu harus dipercepat," ujar Hariadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×