Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih optimistis dua holding BUMN bisa terbentuk pada 2017 ini. Hal ini seiring dengan selesainya beberapa proses teknis terkait holding.
Rini Soemarno, Menteri BUMN bilang, pada akhir tahun ini diproyeksi ada dua holding yang terbentuk yaitu migas dan tambang.
"Saat ini prosesnya sudah sebagian selesai, diharapkan pada November 2017 ini sudah selesai semua (terkait pembentukan dua holding ini)," kata Rini ketika memberikan paparan dalam acara temu santai BUMN, Kamis malam (5/10).
Ada beberapa hal yang membuat Rini optimistis pembentukan dua holding terbentuk tahun ini. Pertama adalah saat ini proses harmonisasi dengan kementerian terus dilakukan.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah melakukan diskusi kelompok terpusat dengan internal perusahaan baik energi migas dan pertambangan.
Menurut Rini, Budi Gunadi Sadikin, bekas Direktur Utama Bank Mandiri akan ditempatkan sebagai direktur utama holding tambang ini. Saat ini Budi Gunadi tercatat sudah diangkat kementerian sebagai Direktur Utama Inalum.
Selain holding tambang dan migas yang ditargetkan selesai pada tahun ini, Kementerian BUMN juga menargetkan pembentukan holding perbankan segera selesai dipersiapkan. Saat ini kementerian sedang menyelesaikan peraturan menteri terkait pembentukan masing-masing holding ini.
Maryono, Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berharap dengan pembentukan holding perbankan diharapkan bank BUMN semakin efisien. "Seperti investasi mesin dan sistem ATM Himbara yang akan dijadikan satu menjadi contoh langkah efisiensi," kata Maryono, Kamis (5/10). Dengan pembentukan holding perbankan, sumber daya manusia (SDM) Bank BUMN juga makin efektif.
Selain itu, seiring dengan pembentukan holding maka pengelolaan risiko juga akan meningkat. Karena masing-masing bank BUMN akan mempunyai standar yang sama. Dengan pembentukan holding diharapkan bank bisa mencari pendanaan yang lebih mudah yang akhirnya bisa menurunkan biaya dana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
