kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes: Solusi ketergantungan bahan baku obat impor lewat bioteknologi


Kamis, 22 Februari 2018 / 15:15 WIB
Menkes: Solusi ketergantungan bahan baku obat impor lewat bioteknologi
ILUSTRASI. Menkes resmikan fasilitas produksi Rapid Test Kimia Farma


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan peta jalan (roadmap) percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan.

Roadmap ini diharapkan menjadi panduan untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat-obatan, serta memenuhi kebutuhan obat masyarakat.

Salah satu upaya melepaskan ketergantungan impor bisa dilakukan dengan mendorong pertumbuhan industri bahan baku biologi nasional.

Obat biologi merupakan bahan baku obat-obatan yang berasal dari pengembangan kultur sel atau molekul biologi melalui proses purifikasi menggunakan rekayasa bioteknologi.

Pengembangan bioteknologi ini merupakan upaya penyediaan bahan baku obat yang lebih murah di dalam negeri.

Selain dapat mengurangi ketergantungan impor sehingga menekan harga obat, pendirian pabrik bahan baku obat biologi dapat menghasilkan devisa negara karena dapat juga diekspor ke sejumlah negara.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga akan terus mendorong pengembangan industri farmasi nasional. Langkah ini diberikan melalui fasilitasi, regulasi yang mendukung, serta melalui koordinasi dengan seluruh kepentingan.

Selain itu pemerintah juga berencana memberi insentif untuk investasi pada pembangunan fasilitas bahan baku lokal farmasi. Termasuk keringanan pajak penghasilan, pengembalian pajak, dan bentuk insentif lainnya.

"Adanya payung hukum dan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat mendorong pengembangan industri farmasi di Tanah Air. Ini merupakan bagian dari roadmap industri farmasi," kata Maura Linda Sitanggang, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes dalam Forum diskusi, Kamis (22/2).

Salah satu perusahaan yang telah mengembangkan obat biologi adalah PT Kalbio Global Medika (KGM). Anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk ini telah membangun pabrik bahan baku obat biologi sekaligus memproduksi obat biologi di Cikarang, Jawa Barat seluas 11.000 m2.

Pabrik itu memproduksi bahan baku obat biologi melalui dua jenis proses yakni roller bottle dana bioreaktor dan siap berproduksi tahun ini.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menyambut baik langkah tersebut. Bahkan ia akan memfasilitasi produksi obat biologi tersebut dengan tetap menjamin kualitas, keamanan dan manfaatnya.

"Kami melihat produk-produk berbasis bioteknologi ini akan menjadi harapan dan tantangan Indonesia di masa depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×