kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masyarakat pers apresiasi pemerintah atas vaksinasi wartawan


Sabtu, 20 Maret 2021 / 22:09 WIB
Masyarakat pers apresiasi pemerintah atas vaksinasi wartawan
ILUSTRASI. Seorang tenaga medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada wartawan, di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Sebanyak 5.500 awak media di Jakarta akan menerima vaksin COVID-19 secara bertahap.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalangan masyarakat pers Indonesia menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah atas upaya pemberian vaksin kepada para wartawan Indonesia dari berbagai macam organisasi media massa di tanah air. 

Dalam rilis bersama dari Dewan Pers dan 10 asosiasi profesi media massa yang terdiri PWI, Forum Pemred, IJTI, SPS, AMSI, SMSI, PRSSNI, ATVSI, ATVLI, dan PFI, pemberian suntikan vaksin diperlukan oleh karena wartawan adalah satu dari beberapa profesi yang tetap bekerja di lapangan pada masa pandemi ini. 

Industri pers juga termasuk jenis industri yang tidak bisa hibernasi meski situasi segenting apapun, dan malah harus bekerja lebih keras, oleh karena publik memerlukan informasi yang akurat dan memadai dalam menghadapi kesulitan pada masa pandemi ini. 

Baca Juga: Pemerintah telah periksa 12.014.357 spesimen terkait Covid-19

Informasi yang akurat dan memadai itu, juga diperlukan  oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dalam menentukan dan menyusun kebijakan, termasuk kebijakan yang terkait dengan berbagai upaya menekan laju penyebaran virus COVID-19. 

Proses vaksinasi terhadap para wartawan ini digelar dalam beberapa tahap. Tahap pertama berlangsung pada  tanggal 25-27 Februari 2021, di Hall Basket Ball Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Presiden Joko Widodo, bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,  Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Ketua Dewan Pers (DP) Mohammad Nuh, serta pimpinan asosiasi profesi dan industri pers, ikut  menghadiri acara pembukaan proses vaksinasi ini. 

Pada tahap pertama ini sekitar 5.500 wartawan yang didaftarkan sebagai penerima vaksin. Dari jumlah itu,  yang datang dan menerima suntikan dosis pertama sejumlah 5.200 orang, sedang sisanya berhalangan. Kemudian yang datang pada suntikan dosis kedua  tanggal 16-17 Maret sejumlah 5.025 wartawan.

Beberapa orang yang tidak datang pada suntikan dosis kedua itu, mengikuti vaksinasi kedua di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), ada yang berhalangan, dan beberapa wartawan senior mengikuti jadwal yang sudah diatur secara khusus. 

Proses vaksinasi dosis kedua itu juga berlangsung di Hall Basket Ball Gelora Bung Karno (GBK). Dan dengan jumlah wartawan yang divaksin sebanyak itu, dari laporan setiap asosiasi diketahui hampir tidak ada efek samping yang serius bagi para penerima vaksin.

"Prosesnya juga berlangsung aman. Antrian tertib, proses pelayanan yang ramah memberi rasa nyaman, dan untuk itu semua kami menyampaikan ucapan  terima kasih kepada  Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, para tenaga kesehatan yang ikut bekerja keras serta para panitia atas terselenggaranya suntikan vaksin ini," tulis Dewan Pers dan asosiasi jurnalis, Sabtu (20/3).

Baca Juga: Hingga hari ini, ada 131.616 kasus aktif Covid-19 di Indonesia

Selain digelar di Gelora Bung Karno (GBK), proses vaksinasi terhadap para wartawan juga akan digelar di Balaikota, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (Pemda DKI). Sekitar 4.000 wartawan dari berbagai asosiasi akan menerima suntikan pertama yang direncanakan akan mulai digelar pada pekan keempat Maret 2021. 

Insan pers sangat berterima kasih kepada Dinkes DKI atas segala upaya baik ini, dan atas terselenggaranya proses vaksin tahap kedua ini. Ucapan terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada pemerintah daerah yang telah membantu para wartawan mengikuti proses vaksinasi.

Memang masih banyak wartawan yang oleh karena tuntutan pekerjaan masih turun ke lapangan serta belum menerima vaksin, dan untuk mereka, Dewan Pers dan asosiasi profesi jurnalis masih mencari jalan keluar agar bisa segera menerima suntikan vaksin.

“Kami menghimbau kepada para pekerja media, baik  yang belum menerima suntikan vaksin maupun yang sudah menerima vaksin, untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dalam melakukan pekerjaan jurnalistik. Tetaplah memakai masker, rajin mencuci tangan, tetap jaga jarak, dan menghindari kerumunan,” pungkas Dewan Pers dan 10 organisasi media massa.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (20/3): Tambah 5.656 kasus baru, selalu jaga jarak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×