kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Institute: Pemulihan belanja masyarakat tergantung tiga faktor ini


Rabu, 30 Desember 2020 / 19:01 WIB
Mandiri Institute: Pemulihan belanja masyarakat tergantung tiga faktor ini
ILUSTRASI. Mandiri Institute melihat pemulihan belanja masyarakat akan bergantung pada kebijakan pembatasan sosial


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Institute melakukan kajian terkait belanja masyarakat sepanjang 2020. Selain itu, Mandiri Institute juga melakukan live-monitoring aktivitas pada dua sektor yang paling terdampak, yaitu ritel dan restoran.

Hasilnya, Mandiri Institute menemukan terjadi perbaikan dalam nilai belanja masyarakat dan pemulihan dalam kunjungan ritel dan restoran sejak November 2020.

Pemulihan belanja masyarakat akan bergantung pada kebijakan pembatasan sosial, persepsi masyarakat mengenai Covid-19 dan perilaku normalisasi risiko.

Tren pemulihan konsumsi tampaknya berhubungan dengan perilaku psikologi masyarakat, terutama perilaku normalisasi risiko setelah adanya pengetatan aktivitas. Dalam pengamatan Mandiri Institute, tidak lama setelah pelonggaran kebijakan pembatasan sosial akan diikuti dengan lonjakan aktivitas, seperti kunjungan ke pusat belanja atau restoran.

Kunjungan ke pusat belanja di awal Desember telah mencapai 70% dari kondisi normal. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kunjungan di November yang mencapai 66%.

Baca Juga: Besok, semua mal dan restoran di Jakarta harus tutup jam 19.00 WIB

Sejalan dengan perilaku normalisasi risiko, tingkat kunjungan di November ini meningkat signifikan dibanding tingkat kunjungan di Oktober (55%) yang merupakan periode awal berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) II.

Tingkat kunjungan ke restoran di awal Desember mencapai 74% dari kondisi normal. Angka ini relatif rendah bila dibandingkan dengan tingkat kunjungan di November yang sebesar 84%. Seperti pada pola kunjungan ke pusat belanja, tingkat kunjungan di November juga menunjukkan lonjakan yang tinggi dibandingkan dengan Oktober.

Mandiri Institute melihat adanya siklus “stop-and-go” dalam hal pola belanja masyarakat yang disebabkan oleh adaptasi perilaku masyarakat terhadap kondisi penyebaran Covid-19.

Tantangan terbesar saat ini adalah terus meningkatkan kewaspadaan dan penegakan protokol kesehatan dalam periode normalisasi risiko sampai tingkat penularan virus dapat ditekan dan tahapan vaksinasi dapat dilakukan dengan baik.

Selanjutnya: Hampir semua pusat perbelanjaan telah memberi kebijakan tarif sewa kepada tenant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×