kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga Stabilitas Rupiah, Bank Indonesia Menaikkan BI Rate Jadi 6,25% Pada RDG April


Kamis, 25 April 2024 / 04:30 WIB
Jaga Stabilitas Rupiah, Bank Indonesia Menaikkan BI Rate Jadi 6,25% Pada RDG April
ILUSTRASI. Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI rate 25 basis poin menjadi 6,25% dalam rapat dewan gubernur April 2024.REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% dalam rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia April pada Rabu (24/4).

BI juga menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,5% dan suku bunga lending faciity sebesar 25 bps menjadi 7%.

Ini merupakan kenaikan BI rate yang pertama tahun ini, setelah terakhir kali BI menaikkan suku bunga pada bulan Oktober 2023.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan BI rate tersebut dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Indonesia's Central Bank Delivers Surprise Rate Hike

“Ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat ketidakpastian global,” tegas Perry dalam konferensi pers, Rabu (24/4).

Selain itu, kata Perry, ini merupakan langkah pre emptive dan forward looking untuk untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024, dan diharapkan inflasi juga tetap terkendali hingga 2025, sejalan dengan kebijakan moneter yang pro stability.

Meski demikian, Perry menegaskan, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran akan tetap tumbuh.

Akselerasi digital sistem pembayaran juga akan diperkuat untuk memperluas keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas digitalisasi sistem pembayaran.

"Bauran kebijakan tersebut akan terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×