kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor India minati bandara dan pelabuhan


Selasa, 20 Maret 2018 / 06:45 WIB
Investor India minati bandara dan pelabuhan
ILUSTRASI. Forum infrastruktur India-Indonesia


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengusaha India tertarik untuk menanamkan investasi di Indonesia. Sektor yang diminati adalah infrastruktur, seperti jalan, bandara, pelabuhan dan teknologi. Hal itu mengemuka dalam Forum Infrastruktur India-Indonesia, Senin (10/3).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah menyambut baik keinginan itu. Apalagi, India memiliki sejumlah keunggulan yang bisa dimanfaatkan Indonesia. "India itu maju sekali di bidang teknologi," ujarnya, di sela-sela pertemuan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menambahkan, sudah ada beberapa investor India yang meneken keikutsertaannya dalam proyek infrastruktur. "Seperti Adani Grup yang akan mengelola pelabuhan di Cilegon dengan kapasitas 2 juta Teus," ucapnya.

Jika ini benar Adani bisa jadi akan menugaskan Adani Port, operator pelabuhan terbesar di India. AdaniPort saat ini mengelola 10 pelabuhan di India.

Adani akan menggandeng konsesi dengan perusahaan lokal. Namun Menhub masih enggan menyebutkan nama perusahaan lokal tersebut. "Pokoknya ada, salah satu konglomerat juga," elaknya. Total nilai investasi Adani lebih dari Rp 5 triliun.

Menhub menambahkan, pemerintah terbuka dengan hadirnya investor India. Ia berharap proses pembangunan pelabuhan akan cepat dan efisien.

India juga tertarik masuk di proyek bandara di sejumlah daerah. "Seperti JVK Group yang berminat di tiga bandara besar seperti Kualanamu, Balikpapan dan Lombok. Sementara GMR Group lebih ke bandara yang medium seperti Raden Intan dan Labuan Bajo," ujar Menhub.

Investasi di sektor bandara akan berbentuk kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KBPU). Investasi akan ditanamkan untuk beberapa kebutuhan, seperti perluasan bangunan hingga teknologi bandara. Menhub memperkirakan, setidaknya diperlukan dana Rp 10 triliun - Rp 20 triliun di setiap bandara. Selain di infrastruktur, India lewat Jet Airways telah menunjukkan minatnya untuk menambah jadwal penerbangannya di Indonesia.

Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep K Rawat mengakui, sektor pelabuhan dan bandara merupakan sektor andalan negaranya. "Kami memiliki perusahaan yang sangat baik di bidang bandara, apalagi salah satu perusahaan kami juga bekerja sama dengan Angkasa Pura di Denpasar," ujarnya.

Catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi India tahun 2017 tercatat US$286,6 juta, naik 4,26 kali lipat dibanding dengan posisi 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×