kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks Demokrasi Indonesia menurun 2,73 poin


Kamis, 14 September 2017 / 12:39 WIB
Indeks Demokrasi Indonesia menurun 2,73 poin


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2016 yang mencapai 70,09 dalam skala indeks 0-100. Hasil ini menunjukkan penuruan 2,73 poin ketimbang tahun 2015 yang mencapai 72,82. Meskipun mengalami perubahan, BPS menyatakan tingkat demokrasi di tahun 2016 termasuk dalam kategori sedang.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan kinerja demokrasi Indonesia berada pada kategori “sedang”. BPS mengklasifikasikan tingkat demokrasi menjadi tiga kategori, yakni "baik” (indeks > 80), “sedang” (indeks 60 – 80), dan “buruk” (indeks < 60).

"Turun atau naik-nya Indeks Demokrasi Indonesia ini tidak hanya tergantung pada peran pemerintah, tapi perkembangan demokrasi ini sangta tergantung kepada aspek peran masyarakat, lembaga legislatif dalam hal ini DPRD di 34 provinsi, juga peran serta partai politik, dan penegak hukum,"kata Suhariyanto, di Kantor BPS, Kamis (14/9).

Perubahan angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dari tahun 2015-2016 dipengaruhi oleh tiga aspek demokrasi. Yakni kebebasan sipil yang turun 3,85 poin (dari 80,30 menjadi 76,45), kemudian hak-hak politik yang turun 0,52 poin (dari 70,63 menjadi 70,11), terakhir lembaga-lembaga demokrasi yang turun 4,82 poin (dari 66,87 menjadi 62,05).

Asal tahu saja, capaian IDI dari tahun 2009 hingga 2016 mengalami fluktuasi. Pada awal mula dihitung tahun 2009, capaian IDI hanya sebesar 67,30. Angka ini terus mengalami perubahan hingga mencapai momen tertinggi pada tahun 2014 sebesar 73,04. Walaupun pada akhirnya kembali turun di tahun 2015 menjadi 72,82, dan di tahun ini terus turun menjadi 70,09.

Penghitungan IDI menggunakan empat sumber data, yaitu review surat kabar lokal, review dokumen (perda, pergub, dan sebagainya), Forum Group Discussion dan wawancara mendalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×