kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi semester II diperkirakan tumbuh 6,1%-6,3%


Selasa, 19 Juni 2012 / 16:41 WIB
Ekonomi semester II diperkirakan tumbuh 6,1%-6,3%
ILUSTRASI. Jet tempur multiperan generasi kelima buatan Rusia Sukhoi Su-57.


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Para ekonom memperkirakan, pertumbuhan ekonomi masih melambat pada semester kedua 2012 ini. Direktur INDEF Enny Sri Hartati memprediksi perekonomian akan tumbuh di kisaran 6,1% - 6,3% pada paruh waktu kedua tahun ini.

Menurutnya, kinerja ekspor masih tertekan pada semester II sebagai dampak penurunan permintaan dunia. "Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi tidak di bawah 6% karena stimulus tidak jalan," katanya, Selasa (19/6).

Enny mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7% tahun ini bila pemerintah dan swasta bisa bekerja dengan baik. Tapi sayangnya, dia menganggapkinerja ekonomi Indonesia belum maksimal. Salah satu buktinya, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 6,3% pada kuartal I 2012 ini.

Di sisi lain, APBN tidak cukup memberikan stimulus ekonomi. Enny mencontohkan, dari sisi belanja, tidak ada perubahan yang fundamental dalam postur anggaran. "Anggaran belanja modal mendapat porsi yang lebih kecil daripada anggaran belanja pegawai dan belanja barang," ujarnya.

Pemerintah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 168 triliun sedangkan belanja pegawai dan belanja barang masing-masing Rp 212 triliun dan Rp 185 triliun dalam APBN-P 2012.

Sebelumnya, Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexande Sugandi mengungkapkan, kinerja ekspor yang terus menurun dan defisit neraca perdagangan yang terjadi April lalu tidak akan pulih dengan cepat. Makanya, ""Pertumbuhan ekonomi kuartal II, III dan IV akan lebih lambat ketimbang kuartal I tahun ini," ungkapnya baru-baru ini.

Menurutnya, hingga akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan ada di level 6%. Angka ini lebih rendah ketimbang target yang dipatok pemerintah sebesar 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×