kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom prediksi inflasi tahun ini mencapai 4,2%


Kamis, 22 Februari 2018 / 20:21 WIB
Ekonom prediksi inflasi tahun ini mencapai 4,2%
ILUSTRASI. Petugas mengisi BBM Pertamax Turbo di SPBU


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan inflasi pada tahun 2018 di prediksi akan bertengger di angka 4,2%. Bukan hanya permintaan yang memberikan kontribusi pada Inflasi tahun ini, tetapi juga event-event penting yang ada di dalam negeri.

Chief Economic Research Finance and Corporate Service Enrico Tanuwidjaja mengatakan, hal tersebut akan di kontribusi dari euphoria dari Pilkada yang akan mulai pada tahun ini. Selain itu, event terbesar seperti ASEAN Games yang dimulai pada bulan Agustus.

“Ada ancaman inflasi yang kita lihat mungkin lebih banyak terjadi di second half,” paparnya di hotel Sangri-la Jakarta, Kamis (22/2).

Menurutnya, keputusan pemerintah untuk berhenti menyuntikkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ternyata ada dampaknya juga.  

Jika pemerintah melalui Pertamina bisa menahan harga mungkin inflasi bisa tertahan. Lalu, ada kemungkinan ada penyesuaian di tariff listrik yang sudah terjadi kenaikannya perlahan demi perlahan.

Selain itu, pada Oktober mendatang Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) akan mengadakan pertemuan. Menurutnya dengan mengundang 189 negara ini akan meningkatkan demand dari sisi tourism.

“Ini akan mendongkrak tingkat pertumbuhan Indonesia dan demand akan tumbuh lebih baik pada semester dua tahun ini,” imbuhnya.

Sementara, Current Account Deficit di prediksi akan melebar, seiring dengan membangkitnya permintaan domestic. Oleh karena itu Enrico memprediksi akan ada kemungkinan untuk Bank Indonesia (BI), menaikkan suku bunganya satu kali tahun ini bulan Desember.

Seven Days Repo rate atau suku bunga bank Indonesia akan naik menjadi 4,5% pada kuartal IV/2018. “Karena risikonya BI, harus responsive terhadap sektor external. Kalau emang di butuhkan mereka akan bertindak,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×