kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata proyeksikan cadangan devisa Desember 2020 naik ke US$ 136 miliar


Selasa, 05 Januari 2021 / 19:52 WIB
Ekonom Bank Permata proyeksikan cadangan devisa Desember 2020 naik ke US$ 136 miliar
ILUSTRASI. cadangan devisa Indonesia bulan Desember 2020 diprediksi naik


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memprediksi kalau cadangan devisa pada bulan Desember 2020 akan mengalami peningkatan dari posisinya di bulan November 2020. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, cadangan devisa bisa berada di kisaran US$ 134 miliar hingga US$ 136 miliar. 

“Kenaikan cadangan devisa ini didorong oleh stabilitas nilai tukar rupiah di bulan Desember 2020, yang terindikasi dari penguatan rupiah sebesar 0,50% pada bulan ini,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (5/1). 

Kemudian, peningkatan cadangan devisa juga ditopang oleh penyerapan valuta asing (valas) lewat TD valas perbankan yang di helat sepanjang bulan Desember 2020, dan hasilnya meningkat dari bulan sebelumnya. 

Baca Juga: BI memperkirakan defisit transaksi berjalan tahun 2020 di bawah 1,5% dari PDB

Akan tetapi, di sisi lain ada juga faktor yang akan mempengaruhi pergerakan cadangan devisa pada akhir tahun lalu, seperti hasil lelang SBBI valas yang cenderung turun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Kemudian, pergerakan cadangan devisa juga akan dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan impor pada bulan Desember 2020 yang juga cenderung meningkat secara bulanan. 

Lebih lanjut, dengan peningkatan cadangan devisa tersebut, Josua melihat adanya indikasi kalau neraca pembayaran Indonesia pada akhir kuartal IV-2020 atau di akhir tahun 2020 masih akan mencatat surplus. 

“Juga didukung oleh peningkatan surplus neraca transaksi finansial pada kuartal IV-2020 yang cenderung meningkat bila dibandingkan dengan surplus nya di kuartal III-2020,” pungkas Josua.

Selanjutnya: Masuk tren suku bunga rendah, penerbitan SBN 2021 diprediksi tetap laris manis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×