kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duterte ingin terapkan hukuman gantung di Filipina


Selasa, 17 Mei 2016 / 12:58 WIB
Duterte ingin terapkan hukuman gantung di Filipina


Sumber: voaindonesia | Editor: Yudho Winarto

MANILA. Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte ingin mengembalikan hukuman mati sebagai bentuk hukuman bagi kejahatan-kejahatan seperti perkosaan, perampokan, pembunuhan dan perdagangan narkoba.

Duterte hari Senin (16/5) mengatakan ia lebih memilih metode eksekusi hukuman mati dengan cara digantung, yang menurutnya lebih manusiawi.

“Pelaku kejahatan keji menggunakan senjata api yang memiliki izin harus dihukum mati. Pelaku pemerkosaan dengan pembunuhan korban juga harus dihukum mati. Pelaku penculikan untuk uang tebusan dan pembunuhan korban juga harus dihukum mati. Pelaku perampokan dengan pembunuhan dan pemerkosaan, akan dihukum gantung dua kali. Ia akan digantung dulu, terus diadakan upacara untuk hukuman gantung kedua," ujar Duterte.

Duterte juga mengatakan akan mengizinkan polisi – dalam kasus-kasus tertentu – menembak mati tersangka, misalnya jika tersangka melawan untuk ditangkap.

Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Chito Gascon mengatakan pihaknya menentang hukuman mati dan akan memblokir upaya apa pun untuk memberlakukannya, dan menambahkan bahwa konstitusi Filipina melarang hukuman yang kejam dan merendahkan seperti hukuman gantung.

Duterte memenangkan pemilu pekan lalu setelah dalam kampanyenya berjanji akan memberantas kejahatan pada enam bulan pertama kepemimpinannya.

Kelompok-kelompok HAM menuduhnya sebagai pihak yang membawahi pasukan eksekusi yang membunuh lebih dari 1.100 orang ketika ia menjabat sebagai wali kota Davao.




TERBARU

[X]
×