kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari Enam Wilayah di Indonesia, Jawa dan Sumatera Pertumbuhan Ekonominya Melambat


Senin, 06 Mei 2024 / 13:17 WIB
Dari Enam Wilayah di Indonesia, Jawa dan Sumatera Pertumbuhan Ekonominya Melambat
ILUSTRASI. BPS mencatat, dari enam wilayah di Indonesia, hanya Sumatera dan Jawa yang pertumbuhan ekonominya melambat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, secara spasial ekonomi di seluruh wilayah Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif pada kuartal I 2204.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, dari enam wilayah di Indonesia, hanya Sumatera dan Jawa yang pertumbuhan ekonominya melambat.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera tercatat sebesar 4,24% atau melambat dari kuartal I 2023 yang sebesar 4,79%. Pertumbuhan ekonomi Sumatera berkontribusi 21,85% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sumber pertumbuhan utama wilayah ini adalah dari sektor perdagangan, pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta konstruksi.

Baca Juga: BPS Catat Masih Ada 7,2 Juta Orang Indonesia Jadi Pengangguran

Kemudian, di wilayah Kalimantan tumbuh sebesar 8,17% atau meningkat dari kuartal I 2023 yang sebesar 5,82%. Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 8,19%.

Sumber pertumbuhan utama wilayah ini adalah dari sektor pertambangan dan penggalian, konstruksi, dan perdagangan.

Di wilayah Sulawesi tumbuh sebesar 8,35%, meningkat dari periode sama tahun lalu yang mencapai 6,99%. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi berkontribusi 6,89% terhadap PDB.

Sumber pertumbuhan utama wilayah ini adalah dari sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta konstruksi.

Selanjutnya, di wilayah Jawa pertumbuhan ekonominya mencapai 4,84%, ini melambat dari periode sama tahun lalu yang sebesar 4,96%. Pertumbuhan ekonomi di Jawa memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 57,70%.

Sumber pertumbuhan utama wilayah ini adalah dari sektor informasi dan komunikasi, perdagangan, dan konstruksi.

Di wilayah Bali dan Nusra tumbuh sebesar 5,07%, atau meningkat dari periode sama tahun lalu yang sebesar 4,75%. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 2,75%.

Sumber pertumbuhan utama wilayah ini adalah dari sektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman, jasa keuangan dan asuransi, serta administrasi pemerintahan.

Terakhir, di wilayah Maluku dan Papua tumbuh sebesar 12,15%, meningkat dari periode sama tahun lalu yang sebesar 2,09%. Wilayah ini memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 2,62%.

Sumber pertumbuhan utama wilayah ini adalah dari sektor pertambangan dan penggalian, administrasi pemerintahan, dan perdagangan.

Baca Juga: BPS: Hanya Lapangan Usaha Pertanian yang Kontraksi pada Kuartal I-2024

“Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan papua, Sulawesi, dan Kalimantan terlihat cukup tinggi dan seluruhnya mampu tumbuh diatas pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (6/5).

Adapun wilayah yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi adalah Maluku dan Papua, Sulawesi dan Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi di tiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Untuk diketahui, BPS mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 5,11% year on year (yoy).

Pertumbuhan ekonomi ini meningkat dari kuartal IV 2023 yang sebesar 5,04%, dan juga meningkat dari kuartal I 2023 yang sebesar 5,04%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×