kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BP2BT andalkan suntikan Bank Dunia US$ 215 juta


Rabu, 06 Desember 2017 / 18:28 WIB
BP2BT andalkan suntikan Bank Dunia US$ 215 juta


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka membantu program perumahan terjangkau bertajuk National Affordable Housing Program (NAHP) Bank Dunia beri kucuran dana total senilai US$ 450 juta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rinciannya US$ 215 juta akan untuk program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), US$ 20 juta untuk bantuan teknis, dan US$ 215 juta untuk subsidi Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang baru dirilis oleh Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.

"Perjanjian pinjamannya sudah kita tanda tangani, sehingga subsidi BP2BT bisa kita laksanakan mulai tahun depan," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).

Pinjaman tersebut nantinya jadi salah satu dari tiga komponen pembiayaan program BP2BT. Pertama dari pemohon dimana harus miliki dana 5% dari total harga rumah.

Kedua, subsidi dari Kementerian PUPR hingga 38,8% atau maksimal senilai Rp 32,4 juta, dan sisanya melalui kredit pembiayaan dari Bank pelaksana.

Targetnya subsidi BP2BT dari pinjaman Bank Dunia ini akan dipergunakan hingga 2020 dengan target 125 ribu penerima bantuan. Di mana tahun depan ditargetkan ada 20.500 penerima bantuan.

Meski ditargetkan seperti itu, Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Eko Heripoerwanto mengatakan target tersebut bisa langsung terpenuhi

"Kalau animonya tinggi bisa juga lebih atau langsung habis. Intinya program yang dari pinjaman Ini akan berlangsung hingga 2020 dengan target 125 ribu penerima," kata Eko dalam kesempatan yang sama.

Jika tenggat maupun dana telah habis, Lana menambahkan bahwa program diharapkan tetap berjalan. "Nanti dananya akan dicarikan lagi, bisa juga dari APBN, atau dari sumber-sumber yang lain," sambung Lana.

Sementara itu sudah ada lima bank yang bekerjasama untuk program ini. Mereka adalah Bank BTN, Bank BRI, Bank Artha Graha, Bank BJB, dan BPD Jateng.

"Sementara baru lima bank, tak menutup kemungkinan akan bertambah lagi," kata Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×