kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM: Penyerapan tenaga kerja dari masuknya investasi 289.843 orang kuartal II


Selasa, 14 Agustus 2018 / 19:52 WIB
BKPM: Penyerapan tenaga kerja dari masuknya investasi 289.843 orang kuartal II
ILUSTRASI. ilustrasi buruh pabrik


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penyerapan tenaga kerja dari masuknya investasi mencapai 289.843 orang di kuartal II-2018. Di mana sebanyak 133.602 diserap oleh proyek dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan 156.241 orang diserap pada proyek Penanaman Modal Asing (PMA).

Angka ini meningkat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 201.239 orang, namun turun dibandingkan kuartal yang sama di 2017 yang sebesar 345.323 orang.

“Meskipun pertumbuhan investasi melambat, investasi tetap masih dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung yang cukup besar,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, Selasa (14/8).

Azhar menjelaskan peluang tenaga kerja terampil semakin terbuka lebar. Sejalan dengan masuknya kegiatan yang cenderung menggunakan teknologi terkini.

Secara kumulatif, realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada periode Januari-Juni 2018 mencapai 491.082 orang, yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 237.584 orang dan dari proyek PMA sebanyak 253.498 orang.

Adapun realisasi investasi dari dalam dan luar negeri mencapai Rp 176,3 triliun pada kuartal II atau menurun 3,1% secara year-on-year (yoy) dari Rp 170,9 triliun periode yang sama tahun lalu.

Meski PMDN tumbuh 32,1% secara yoy menjadi Rp80,6 triliun, tapi PMA menyusut 12,9% menjadi Rp95,7 triliun.

Realisasi investasi paling besar di PMA dan PMDN pada kuartal II/2018 adalah di sektor pertambangan dengan nilai Rp 28,2 triliun.

Selanjutnya, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan capaian Rp 25,6 triliun. Kemudian, sektor Listrik, Gas dan Air sebesar Rp20,8 triliun.

Berdasarkan lokasi proyek, investasi paling besar terjadi di DKI Jakarta dengan besaran Rp29,9 triliun. Disusul oleh Jawa Barat yang nilainya Rp22,2 triliun dan Jawa Timur dengan Rp16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×