kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI percaya RI bisa tumbuh 5,6% pada 2017


Senin, 18 Juli 2016 / 21:21 WIB
BI percaya RI bisa tumbuh 5,6% pada 2017


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%-5,6% untuk tahun 2017. Asumsi pertumbuhan tersebut menjadi landasan pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.

Kesepakatan ini tercapai dalam rapat kerja yang dihadiri Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Kepala Bappenas dan Kepala Badan Pusat Statistik, Senin (18/7).

Gubernur BI Agus Martowardojo mengapu optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai batas atas, yaitu 5,6%. Sementara untuk tahun 2016 ini Agus yakin pertumbuhan bisa mencapai 5,3%.

Menurut Agus, pertumbuhan sebesar 5,6% bisa dicapai jika kebijakan pengampunan pajak berhasil. Meskipun, penerimaan perpajakan dari kebijakan pengampunan pajak hanya mencapai target base line yaitu Rp 50 triliun, dan repatriasi aset sebesar Rp 500 triliun.

Jumlah tiu lebih rendah dari target pemerintah dalam kebijakan pengampunan pajak, yang menetapkan penerimaan pajak sebesar Rp 165 triliun dan repatriasi aset Rp 1.000 triliun. "Tax amnesty bisa mendorong kegiatan perekonomian lebih baik," kata Agus, Senin (18/7) di Jakarta.

Dengan catatan, dana repatriasi itu bisa disalurkan ke sektor riil dan menggerakan kegiatan usaha, baik dalam bentuk investasi atau mendorong konsumsi. AGus bilang, ini menunjukan kalau dampak kebijakan pengampunan pajak akan sangat besar.

Selain dari kebijakan tax amnesty, pertumbuhan maksimal akan dicapai bila pemerintah bisa mengakselerasi paket kebijakan yang telah dikeluarkan. Mengingat, paket kebijakan yang dikeluarkan berkaitan dengan meningkatkan daya beli masyarkat, memberikan kemudahan berusaha, dan mendorong pembangunan infrastruktur.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai berapapun target pertumbuhan yang akan dibuat, bakal tidak mudah dicapai. Mengingat kondisi ekonomi global masih belum pasti.

Selain itu, pemerintah masih dalam posisi mencari bentuk pertumbuhan ekonomi baru. Selama ini pola pertumbuhan ekonomi selalu mengikuti trend yang sedang booming.

Oleh karena itu, pemerintah akan menentukan target pertumbuhan ekonomi yang akan diajukan dalam RAPBN 2017 dalam range yang telah ditetapkan. Namun, Ia menilai akan cenderung mengarah ke batas bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×