kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Inflasi tahun ini bisa lebih rendah dari 4%


Rabu, 06 September 2017 / 08:03 WIB
BI: Inflasi tahun ini bisa lebih rendah dari 4%


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2017 mengalami deflasi 0,07%. Angka ini di luar ekspektasi para ekonom yang memperkirakan IHK Agustus mengalami inflasi.

Dengan perkembangan tersebut maka inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2017 sebesar 2,35% dan inflasi tahun ke tahun Agustus 2017 sebesar 3,82%

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, deflasi yang terjadi itu adalah sinyal inflasi pada tahun ini akan terjaga di angka 4% atau lebih rendah.

“Sekarang sudah di 3,82% jadi artinya kalau menurut saya, (target inflasi) 4 plus minus 1 bisa lebih rendah dari 4%,” ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (9/4).

Menurut Agus, inflasi yang rendah ini menandakan bahwa secara periode, inflasi inti terus terjaga makin rendah. Hal ini menurutnya disebabkan oleh pengendalian volatile food dan administred prices yang terjaga baik. “Kalau ada inflasi sebetulnya lebih seperti biaya pendidikan karena di Agustus adalah bulan masuknya sekolah,” ucapnya.

Agus melanjutkan, rendahnya inflasi Indonesia merupakan sebuah tren yang baik meski dibandingkan dengan negara tetangga, core inflation mereka lebih rendah, “Tetapi kami ingin bisa terjaga rendah. Kami mengikuti beberapa biaya hidup, biaya pendidikan harus selalu kami jaga,” kata dia.

Dengan demikian, menurut Agus, jangan cepat puas dulu dengan angka yang sudah ada. Oleh karena itu, masih dibutuhkan kerja keras di paruh kedua tahun ini untuk memastikan inflasi sesuai dengan target tahun ini.

“Mesti sama-sama dijaga karena masih ada September, Oktober, November, Desember. Banyak hari besar dan hari libur yang biasanya bisa beri tekanan ke inflasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×