Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Februari 2013 sebesar US$ 14,99 miliar, turun 4,5% ketimbang periode yang sama tahun 2012.
Kepala BPS Suryamin menuturkan jika dibandingkan dengan ekspor Januari 2013 yang sebesar US$ 15,37 miliar, maka ekspor Februari 2013 juga turun 2,51%.
"Terjadi penurunan ekspor di kedua golongan barang yaitu ekspor migas turun sebesar 4,19% dan ekspor non migas turun 2,14%," ujarnya Senin (1/4).
Ia menambahkan, mundurnya ekspor migas pada Februari 2013 disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak sebesar 15,36% menjadi sebesar US$ 324,1 juta dan ekspor gas sebesar 12,32% menjadi US$ 1,40 miliar.
Total ekspor Januari - Februari 2013 sebesar US$ 30,36 miliar, lebih kecil 2,88% ketimbang periode yang sama tahun 2012. Sedangkan ekspor non-migas Januari - Februari 2013 sebesar US$ 25,17 miliar, naik 1,63% ketimbang periode yang sama tahun 2012.
Tiga negara utama tujuan ekspor Indonesia pada Februari 2013 adalah China dengan total ekspor US$ 3,29 miliar, Jepang sebesar US$ 2,77 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 2,43 miliar. "Pangsa pasar ketiga negara ini sebesar 33,77%," kata Suryamin.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan penurunan ekspor Februari ini terjadi karena penurunan harga komoditas. Padahal, pada situasi normal, ekspor Indonesia sejak awal tahun biasanya akan cenderung meningkat dari bulan ke bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













