kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2018, anggaran Rp 6 triliun buat pendidikan vokasi


Kamis, 17 Agustus 2017 / 20:31 WIB
2018, anggaran Rp 6 triliun buat pendidikan vokasi


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu perhatian pemeriintah saat ini. Pendidikan vokasi dan keterampilan kerja menjadi jurus jitu untuk meningktakan SDM di Tanah Air.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan pemerintah menganggarkan Rp 6 triliun untuk pendidikan vokasi di tahun 2018. Ia bilang anggaran tersebut menjadi belanja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdiksi).

"Ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam peningkatan pendidikan vokasi ini," kata Bambang di Jakarta, Rabu malam (16/8).

Namun pemerintah tak hanya menargetkan pengembangan pendidikan vokasi saja, ada program peningkatan keterampilan kerja yang menjadi tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhakiri menyatakan pemerintah menargetkan mengatasi ketimpangan pekerjaan bagi 1.005.000 orang dengan dua langkah. Pertama akan mengandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membantu memberikan kesempatan pemagangan berbasis kompetensi terhadap 400.000 orang tenaga kerja.

"Magang disini maksudnya pada jabatan, dalam kurikulum dan waktu tertentu," kata Hanif.

Kedua, untuk 605.000 orang akan diberikan penigkatan keteramilan kerja yang bekerjasama dengan pemerintah, swasta dan masyarakat. Angka tersebut dengan rincian yakni, pemerintah akan membantu 280.000 orang, 20.000 akan dibantu training center swasta, dan 305.000 orang dibantu oleh lembaga pelatihan kerja.

"Kita kombianasikan peran swasta, pemerintah dan masyarakat ini yang saya sebut menjadi multi track investai sumber daya manusia," jelasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×