kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas: Dampak ekonomi langsung dari pertemuan IMF-WB sekitar Rp 6,9 triliun


Kamis, 26 April 2018 / 17:38 WIB
Bappenas: Dampak ekonomi langsung dari pertemuan IMF-WB sekitar Rp 6,9 triliun
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri BUMN Rini So


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 diperkirakan akan berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Bappenas memperkirakan, total dampak langsungnya baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, mencapai Rp 6,9 triliun.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, lebih rincinya, perkiraan biaya konstruksi untuk mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, yang antara lain termasuk pembangunan Underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung, mencapai Rp 4,9 triliun, sedangkan biaya operasionalnya sebesar Rp 1,1 triliun.

Sementara itu, dari sisi dampak langsung pengeluaran peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018, Bappenas memperkirakan angkanya mencapai Rp 943,5 miliar.

“Sebanyak 95,2% pengeluaran tersebut berasal dari wisatawan mancanegara dan sisanya, 4,8%, berasal dari wisatawan Nusantara,” ujar Bambang di kantornya, Kamis (26/4).

Pengeluaran terbesar diperkirakan adalah dari akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar, diikuti makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar, transportasi Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir Rp 90,2 miliar.

“Penyelenggaraan acara ini diperkirakan akan berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan usaha lokal, dan peningkatan penerimaan negara,” jelasnya.

Dengan demikian, untuk meningkatkan dampak ekonominya, Bambang mengatakan bahwa kebijakan harus difokuskan untuk mempromosikan pariwisata secara maksimal dengan peningkatan pengeluaran peserta selama acara berlangsung dan peningkatan kepuasan peserta untuk dapat kembali berkunjung dan membagi pengalaman tersebut dengan teman atau keluarga.

“Selain itu, perlu untuk mempercepat peningkatan perdagangan dan transaksi bisnis selama dan setelah acara berlangsung, serta mendorong peningkatan investasi asing masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×