Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat neraca perdagangan Indonesia periode Januari-September 2022 surplus sebesar US$ 39,87 miliar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan capaian tersebut melesat 58,7% dibandingkan periode sama 2021. Kemudian untuk ekspor nonmigas tercatat sebesar US$ 207,19 miliar atau naik 33,21%.
Untuk mendukung pertumbuhan ekspor, Zulkifli bilang Indonesia terus berusaha membuka akses pasar di negara-negara mitra melalui perjanjian perdagangan internasional.
Baca Juga: Pemerintah Terus Waspadai Risiko Global Meski Neraca Perdagangan Surplus
Diantaranya Indonesia-United Arab Emirate Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Ditargetkan perjanjian tersebut dapat diratifikasi oleh DPR RI sebelum 17 November mendatang.
Dengan adanya perjanjian dengan United Arab Emirates Zulkifli mengatakan Indonesia tak lagi dikenai bea masuk untuk produk yang diekspor dari Indonesia.
"Sudah non tarif nggak pakai pajak lagi, dari UAE kita bisa langsung ke Afrika, Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah bahkan bisa ke Eropa Timur, kalau mau jauh lagi sampai ke Amerika Latin pasar-pasar non tradisional," kata Zulkifli dalam Trade Expo Indonesia, Rabu (19/10).
Selain itu ada juga pengesahan undang-undang Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP dan pengesahan Undang-undang perjanjian Indonesia-Korea telah selesai dan sudah diratifikasi DPR.
Baca Juga: Kinerja Ekspor Tahun Depan Diproyeksi Tak Semoncer Tahun Ini