Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Inspektur Jenderal Yotje Mende mengaku telah mendaftarkan diri jadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski demikian, ia masih harus melengkapi syarat administrasi.
"Sudah mendaftar ya, tanggal 14 Juni 2015 yang lalu. Tapi masih belum melengkapi syarat-syarat administrasi," ujar Yotje di kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (17/6).
Syarat yang belum dipenuhi pria yang hingga kini masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua tersebut adalah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Terakhir, ia menyerahkan LHKPN tahun 2007, saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Wilayah Surakarta.
Yotje berpendapat bahwa selama seorang pejabat negara tidak memiliki persoalan hukum, LHKPN tidak akan dipermasalahkan oleh KPK. Meski demikian, Yotje akan tetap melengkapinya.
"Nanti kita pasti akan mengisinya. Yang jadi penting itu kan. KPK lihat saja saya selama ini ada masalah hukum atau tidak. Silakan saja dilihat," ujar dia.
Yotje adalah satu dari tiga orang berlatar belakang Polri yang hendak mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK. Selain Yotje, ada juga nama Deputi Bidang Koordinasi dan Keamanan Nasional di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Irjen Syahrul Mamma dan mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Purnawirawan Benny Mamoto.
Ketiga nama tersebut diumumkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di kompleks Mabes Polri, Senin (15/6) kemarin. "Tiga ini putra terbaik Bhayangkara," ujar Anton.
Anton memastikan pendaftaran ketiga orang tersebut ke panitia seleksi calon pimpinan KPK bukan dorongan institusi Polri, melainkan kehendak pribadi. Ia menegaskan ketiganya bukan titipan pimpinan Polri. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News