kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Yield SBN 10 Tahun di 2024 Diprediksi Bisa di Bawah 6% Tahun Depan


Rabu, 23 Agustus 2023 / 15:23 WIB
Yield SBN 10 Tahun di 2024 Diprediksi Bisa di Bawah 6% Tahun Depan
ILUSTRASI. Imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) masih berpotensi menurun dari kondisi saat ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi negara pada tahun depan dinilai masih prospektif, meski pemerintah menaikkan target penerbitan surat berharga negara (SBN) seiring kebutuhan belanja negara yang berfokus untuk menjaga stabilitas perekonomian.

Staf Riset Ekonomi, Industri dan Global Markets Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan, imbal hasil surat utang negara alias surat berharga negara (SBN) masih berpotensi menurun dari kondisi saat ini. Hal ini seiring prospek bunga kebijakan moneter global yang menurun dan suku bunga domestik yang rendah, sejalan dengan tren inflasi yang diperkriakan akan rendah.

“Kami melihat yield surat utang negara tenor 10 tahun dapat menuju ke level di bawah 6% pada tahun depan,” tutur Myrdal kepada Kontan.co.id, Rabu (23/8).

Baca Juga: Rencana Penerbitan Surat Berharga Negara Melonjak 83,6% di RAPBN 2024

Dia memperkirakan, penciptaan likuiditas pasar akan terjadi seiring pemulihan ekonomi yang terus berjalan. Apalagi jika investor asing kembali masuk dengan porsi yang berangsur menuju level sebelum pandemi Covid-19.

Selain itu, kondisi ekonomi Indonesia yaang didukung oleh aktivitas lokal juga akan semakin solid pasca pandemi selesai. Hal itu, kata Myrdal, SBN yang ditawarkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor global pada saat ini hingga ke depannya.

Adapun dalam Rancanga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2024, pembiayaan utang yang bersumber dari Surat Berharga negara (SBN) neto direncanakan sebesar Rp 666,4 triliun.

Pembiayaan utang melalui penerbitan SBN tersebut meningkat 83,6% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2023 sebesar Rp 362,9 triliun.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato RAPBN 2024 dan Nota Keuangan memproyeksikan rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diprediksi pada level 6,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×