kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 17 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.839   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.399   -0,79   -0,01%
  • KOMPAS100 919   1,73   0,19%
  • LQ45 718   0,53   0,07%
  • ISSI 203   1,04   0,51%
  • IDX30 374   0,05   0,01%
  • IDXHIDIV20 453   -1,06   -0,23%
  • IDX80 104   0,28   0,27%
  • IDXV30 110   -0,36   -0,33%
  • IDXQ30 123   0,17   0,14%
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.839   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.399   -0,79   -0,01%
  • KOMPAS100 919   1,73   0,19%
  • LQ45 718   0,53   0,07%
  • ISSI 203   1,04   0,51%
  • IDX30 374   0,05   0,01%
  • IDXHIDIV20 453   -1,06   -0,23%
  • IDX80 104   0,28   0,27%
  • IDXV30 110   -0,36   -0,33%
  • IDXQ30 123   0,17   0,14%
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.839   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.399   -0,79   -0,01%
  • KOMPAS100 919   1,73   0,19%
  • LQ45 718   0,53   0,07%
  • ISSI 203   1,04   0,51%
  • IDX30 374   0,05   0,01%
  • IDXHIDIV20 453   -1,06   -0,23%
  • IDX80 104   0,28   0,27%
  • IDXV30 110   -0,36   -0,33%
  • IDXQ30 123   0,17   0,14%

Wishnutama mengajak perbaikan dasar di sektor pariwisata


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 19:25 WIB
Wishnutama mengajak perbaikan dasar di sektor pariwisata
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memasuki mobilnya usai menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Whisnutama menyerahkan LHKPN setelah dilantik menjadi Menteri Pa


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melakukan perubahan dan perbaikan mendasar sebagai upaya untuk bangkit menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19.

Wishnutama Kusubandio mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan diri secara fundamental. Termasuk melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar.

"Semangat ini harus kita jalankan bersama dengan melakukan perubahan-perubahan mendasar yang dapat meningkatkan daya saing kita di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (15/8).

Baca Juga: Industri perfilman berpeluang maju di era new normal

Kemenparekraf/Baparekraf sejak awal menargetkan untuk mengubah fokus kebijakan pariwisata Indonesia dari jumlah wisatawan menjadi kualitas wisatawan.

Di mana faktor-faktor penunjang kualitas wisatawan terkait erat dengan hal-hal mendasar seperti kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan.

Protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) termasuk revitalisasi amenitas yang dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf. Hal ini tentu menjadi bentuk perubahan fundamental yang sangat penting untuk keberlangsungan sektor parekraf ke depan.

“CHSE merupakan bentuk reformasi fundamental yang sangat penting yang tidak bisa ditawar. Hal tersebut dapat membangun kepercayaan dan rasa aman bagi seluruh wisatawan dan para stakeholder parekraf,” ujarnya.

Kemenparekraf pada umumnya memiliki tiga kebijakan nasional yang disusun dalam menghadapi pandemi COVID-19. Pertama pengelolaan krisis dan memitigasi dampak sebagai respons terhadap kondisi darurat.

Kedua, percepatan dan stimulus untuk pemulihan sektor Parekraf dalam memasuki adaptasi kebiasaan baru dan ketiga adalah penyiapan pasca COVID-19 untuk meningkatkan nilai tambah Industri Parekraf kedepannya.

Baca Juga: Tebitkan aturan, Menko Luhut bentuk tim kerja awasi harga nikel domestik

"Saya sangat percaya bahwa dalam setiap krisis selalu ada peluang. Mari kita manfaatkan peluang yang ada dengan melakukan perubahan mendasar dan memaksimalkan kekuatan lokal sebagai awal lompatan besar untuk Indonesia," lanjut Wishnutama.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 membuat semua negara mengalami kemunduran. Namun kemunduran ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan.

"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan," kata Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×