Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Uji kelaikan calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) mulai dilaksanakan hari ini. Dua calon Ketua DK OJK akan melalui uji kelaikan untuk membawa lembaga regulasi industri jasa keuangan ini.
Wimboh Santoso, sebagai salah satu calon Ketua DK OJK dalam pemaparannya pada fit and proper tes menyatakan ada beberapa tantangan OJK dalam meningkatkan industri keuangan di tanah air. Yang pertama Wimboh melihat pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh dengan baik di kota besar dan di pulau Jawa.
Yang kedua, dia bilang gini rasio stagnan, yang menurutnya ke depannya kebijakan-kebijakan OJK harus bisa merangsang pertumbuhan ekonomi guna memberikan rangsangan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah. Yang ketiga, kebijakan OJK harus bisa menstimulasi uang dari dalam dan luar negeri.
"Kita harus berpikir (perbankan) tak hanya bisa landing, leadership OJK ditantang untuk bisa mendirect financing. Pembangunan harus dari kantong daerah pinggiran," kata Wimboh di Komisi XI DPR RI, Senin (5/6).
Untuk dunia perbankan, ia melihat ada tantangan besar untuk mengembangkan perbankan syariah. Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar, belum memaksimalkan potensi perbankan syariah ketimbang negara tetangga.
Ia juga melihat demand bank syariah di Indonesia masih belum kuat, dan perilaku ekonomi syariah belum terbangun. "Kami menjanjikan bagaimana masyarakat dapat value dari bank syariah. Kalau sampai suku bunga syariah bisa lebih murah dari bank umum," kata Wimboh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News