kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO tegur Indonesia karena mobilitas di Jawa naik seperti sebelum pandemi


Senin, 23 Agustus 2021 / 09:46 WIB
WHO tegur Indonesia karena mobilitas di Jawa naik seperti sebelum pandemi
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia diminta oleh WHO agar segera mengambil tindakan untuk membendung penularan virus corona. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak Pemerintah Indonesia agar segera mengambil tindakan untuk membendung penularan virus corona. Desakan tersebut menyusul data baru yang menunjukkan bahwa mobilitas untuk ritel dan rekreasi telah mencapai tingkat pra-pandemi di beberapa wilayah utama.

Reuters memberitakan, Indonesia -yang bulan lalu menjadi episentrum wabah virus corona di Asia- memberlakukan pembatasan mobilitas sosial, yang saat ini memungkinkan mal dan restoran di area tertentu beroperasi dengan kapasitas 25%.

Laporan situasi terbaru WHO menyoroti peningkatan signifikan dalam mobilitas masyarakat dalam ritel dan rekreasi di provinsi Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang secara kolektif menampung sekitar 97 juta orang.

Ruang ritel dan rekreasi mengacu pada restoran, kafe, pusat perbelanjaan, perpustakaan, museum, dan taman hiburan.

Baca Juga: 6 Kapal isolasi terapung sudah tersedia untuk pasien Covid-19

Berdasarkan data Google dari minggu kedua Agustus, WHO mengatakan mobilitas mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak Februari 2020.

"Perumusan rencana konkret dan tindakan mendesak sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak peningkatan mobilitas pada transmisi dan kapasitas sistem kesehatan," demikian kata laporan tersebut.

Didorong oleh varian Delta yang sangat menular, kasus virus corona harian di Indonesia mencapai lebih dari 56.000 bulan lalu, di mana rumah sakit di pulau terpadat di Jawa kekurangan tempat tidur, oksigen, dan kebanjiran pasien.

Baca Juga: Update vaksinasi Covid-19, 19 Agustus: Ada penambahan vaksinasi 1.818.617

Kasus harian telah turun secara signifikan menjadi sekitar 15.000 pada 18 Agustus, akan tetapi tingkat pengujian juga turun dan tingkat positif dan jumlah kematian tetap tinggi.

Para ahli kesehatan masyarakat telah menyatakan keprihatinannya atas penyebaran Delta di daerah-daerah terpencil dengan kapasitas perawatan kesehatan yang rapuh.

Wiku Adisasmito, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia, mengatakan perlu kehati-hatian agar pergerakan masyarakat bisa kembali ke level sebelumnya.

"Ini berarti ada proses pemulihan ekonomi yang cepat tetapi menandakan perlunya kita lebih berhati-hati terhadap peningkatan kasus terutama pada minggu depan," katanya.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, 19 Agustus: Tambah 22.053 kasus baru, disiplin pakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×